Sibuk nggak? Mau nggak tolong anterin gue belanja?
Mau ke luar kan? Nitip nasi goreng ya sekalian~
Eh, pinjem duit dong, nanti gue ganti deh pas gajian..
Kamu yang hatinya lembut tentu tak keberatan mengiyakan sederet permintaan di atas. Bukan karena kamu mengharap orang lain akan melakukan hal yang sama, tapi karena kamu susah bilang enggak dan memilih membantu mereka.
Dipandang jadi orang yang kelewat baik menyisakan banyak suka duka. Kamu dikenal sebagai orang yang ringan tangannya soal membantu orang. Tapi jadi orang yang (kelewat) baik juga bikin kamu dimanfaatkan. Kali ini tentang suka duka jadi orang yang kelewat baik dan lembut hatinya. Menganggukkah kamu saat membacanya?
Bagimu bilang Enggak itu semacam dosa. Sebisa mungkin kamu berusaha membantu mereka yang memang minta
Kamu tergolong pribadi yang peka terhadap lingkungan. Entah mengapa hatimu mudah menangkap sesuatu yang tidak beres di sekitar. Misalnya saja sahabatmu tengah rapuh lantaran baru saja mengakhiri hubungan dengan pacarnya. Dengan siap siaga kamu menyediakan telinga untuknya. Membantu dengan cara yang sederhana, menjadi pendengar. Pada lain kesempatan kamu tak keberatan membantu tugas kuliah teman, murni tanpa imbalan. Benar memang, tidak ada yang menuntutmu untuk menolong orang, tapi itu semua kamu lakukan murni karena nuranimu yang bicara.
Sifatmu yang kelewat baik bikin kamu rawan dimanfaatkan. Tapi ya nggak apa. Yang penting kasih bantuan
Eh, tolong anterin gue ke hunting sepatu dong?
Besok lo bantuin gue nerjemahin paper ya!
Boleh minta tolong nggak, pinjemin gue duit dong?!
Kamu tak pernah keberatan ketika diminta bantuan. Apa saja, entah uang atau tenaga. Bagimu, siapa pun yang membutuhkan layak dibantu. Pada dasarnya kamu adalah pribadi yang nggak enakan. Jadi, hampir nggak pernah kamu menolak ketika diminta bantuan. Karena sifatmu yang kelewat baik ini juga banyak sahabat terdekat yang mengingatkanmu untuk berhati-hati supaya nggak dimanfaatkan orang lain. Tapi, kamu tetap pada prinsipmu untuk menjadi pribadi yang baik. Kamu sendiri nggak memasalahkan hal itu, yang terpenting kamu sudah berniat baik untuk membantu.
Menjadi pribadi yang nggak enakan kadang bikin kamu sulit untuk bilang nggak saat diminta bantuan.
Dalam keadaan sibuk atau terburu-buru sekalipun, kamu tetap menyempatkan diri membantu orang lain ketika diminta. Nurani yang menuntunmu untuk selalu membantu sesama. Pantang bagimu bilang nggak kala diminta bantuan. Kamu selalu membayangkan posisi mereka yang butuh bantuan, seandainya gue jadi dia, duh pasti berat ya… Dengan kata lain, kamu begitu mengkhawatirkan keadaan orang lain.
Dermawan dan nggak pelit membantu adalah citra yang melekat pada dirimu. Nggak salah kalau banyak teman yang mendadak dekat saat ada butuhnya saja
Manusiawi ketika kamu menyadari bahwa ada segelintir teman yang menghampiri ketika tengah butuhnya saja. Mereka yang datang padamu saat tengah butuh sandaran dan dukungan saja, kemudian melupakan saat tengah diliputi kesenangan. Menyikapi sikap mereka yang demikian, kamu hanya sebatas kecewa saja. Tak sampai pada tahap marah apalagi berkoar-koar. Hanya buang energi. Karena kamu masih menyadari bahwa mereka yang setia di dekatmu adalah yang terbaik. Pantang dendam pada mereka yang hanya memanfaatkan.
Tak jarang kamu didapuk menjadi pemecah masalah orang lain lantaran sifatmu yang memang bijaksana
Suatu ketika ada dua temanmu yang tengah berselisih paham, entah mengapa teman-teman memberikan kepercayaan padamu untuk menuntaskannya. Kamulah yang didaulat untuk menyelesaikan problematika diantara keduanya. Alasannya karena kamu pencinta kedamaian dan bisa dengan dingin kepala menyikapi permasalahan. Kamu selalu memposisikan diri sebagai penengah, yang tidak memihak pada siapa pun.
Ibarat nilai setitik rusak susu sebelanga, karena terbiasa dipandang baik, suatu ketika kamu salah, orang akan melupakan kebaikanmu selama ini
Entah kenapa aku selalu ngerasa aku tuh nggak boleh marah. Karena image aku yang terlanjur dipandang baik. Mungkin…
– Shinta, 23 tahun, mahasiswa-
Kalau boleh jujur, kadang kamu merasa jenuh dicap sebagai teman yang kelewat baik. Contoh sederhananya saat kamu tengah bad mood dan kemudian menunjukkannya, banyak dari temanmu yang terkejut. Mereka heran, kok kamu bisa semarah itu. Padahal sebenarnya menunjukkan amarah sesekali itu terbilang lumrah.
Pada kesempatan lain kamu melakukan sebuah kesalahan sederhana (yang biasa orang lain lakukan juga), dapat dipastikan mereka bakal menjudgje-mu berubah. Loe berubah, Loe kok gitu sih? Mungkin mereka lupa kalau kamu juga manusia, nggak luput dari kesalahan. Bahwa kamu bukan malaikat yang harus selalu benar dan baik sepanjang hayat.
Di atas segalanya, sebagai orang yang selalu berpikir positif, kamu percaya bahwa Tuhan akan membahagiakan orang-orang yang kerap membantu sesama
Ternyata menjadi orang yang dipandang baik itu nggak selamanya enak. Justru banyak juga nggak enaknya. Kadang kamu merasa kecewa dengan sikap mereka yang datang hanya butuhnya saja. Namun, pada akhirnya kamu menerima dengan hati lapang. Karena kamu percaya bahwa seseorang yang kerap menyempatkan diri untuk membantu dan membahagiakan orang lain, maka Tuhan yang akan membahagiakanmu. Nothing to lose, Guys!
Menjadi orang baik memang rawan untuk dimanfaatkan. Tapi tak berarti kamu harus putar haluan menjadi orang yang menyebalkan kan?
Sumber : hipwee.com (berbagai sumber)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net