Google memang bukan satu-satunya mesin pencari utama di internet. Namun, hanya segelintir atau malah mungkin nyaris tidak ada search engine yang peduli terhadap lingkungan.
Untungnya ada satu mesin pencari yang masih peduli terhadap hal itu, salah satunya adalah Ecosia. Layanan besutan Armchair ini memposisikan diri sebagai penantang Google, dengan algoritma mirip Yahoo dan Bing.
Ecosia tidak sekedar mengembar-gemborkan hasil pencarian yang lebih baik dari Google, namun mereka juga menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menanam pohon. Bahkan, target mereka mampu menanam miiaran pohon.
Dikutip detikINET dari Complex, Jumat (22/11/2013), memang 80% pendapatan mereka dari iklan diklaim peruntukan untuk menanam pohon melalui Yayasan The Nature Conservancy. Bahkan mereka mengklaim sudah menanam 105,308 pohon.
Saat pengguna mengunjungi mesin pencari Ecosia ini memang Anda akan disuguhkan kartun dengan tokoh pohon. Di bagian sampingnya tampak berapa jumlah total pengguna aktif dan berapa banyak pohon yang telah ditanam.
"Mulai sekarang, tidak ada lagi alasan melakukan pencarian dengan Google , " kata pendiri Ecosia, Christian Kroli.
"Ecosia memberikan hasil pencarian yang sama kalibernya dengan Google dan memungkinkan Anda membantu memerangi perubahan iklim pada waktu yang sama," tambahnya.
Salah satu ironi dari situasi ini adalah Ecosia memiliki ekstensi untuk Chrome .
Sumbangan bagi WWF
Seperlima dari pendapatan digunakan Ecosia untuk biaya administrasi dan gaji bagi lima pekerja bebas. Sisanya mengalir ke sebuah proyek perlindungan hutan tropis yang dijalankan organisasi perlindungan lingkungan World Wide Fund For Nature (WWF) di wilayah hutan Amazona di Brasil.
Dengan membantu perlindungan hutan tropis, Christian Kroll berusaha memberikan kompensasi bagi penggunaan energi, yang diperlukan setiap kali orang mencari data di internet. Dengan itu ia juga memberikan sumbangan untuk mencegah perubahan iklim.
"Pembalakan hutan tropis menyebabkan emisi gas CO2 sebanyak 20%. Itu jumlah yang lumayan besar, dan kita sebenarnya hanya melakukan sedikit untuk memeranginya. Saya kemudian berpikir, apakah saya tidak dapat menggunakan pengetahuan saya tentang mesin pencari data di internet untuk ikut melindungi hutan tropis. Setelah itu saya mengembangkan mesin pencari bernama "Forestle". Itu adalah proyek pendahulu bagi Ecosia, yang sekarang menjadi variasi lebih profesional." Demikian Christian Kroll.
Mesin Pencari Baru
Oleh sebab itu, Christian Kroll yang berusia 26 tahun dan berasal dari Jerman mengembangkan mesin pencari baru yang ramah lingkungan. Google yang "hijau" itu bernama Ecosia, dan sekarang dapat digunakan dalam bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belanda dan Spanyol. Untuk proses pencarian, Ecosia menggunakan teknik dari Yahoo dan Bing.
Ia menjelaskan, "Buat saya yang penting bukan mencari banyak uang. Melainkan menyumbangkan sesuatu untuk orang banyak. Tetapi jika tidak mendapat uang sama sekali, bagi saya, itu juga bukan jalan yang benar. Sejak beberapa tahun lalu timbul gagasan bisnis sosial ini, dan bagi saya itu yang paling menarik. Karena itu membuat ekonomi pasar jadi mampu bersaing. Jadi bisa dibilang, orang dapat menyelesaikan masalah dalam sistem yang sudah ada, yang biasanya hanya dapat diselesaikan lewat sumbangan."
Sumber : Detik/Deutsche (Google Images, Ecosia) "https://www.ecosia.org/"
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net