05 November 2018

author photo
Kita harus menjaga pola hidup sehat dengan menjaga makanan yang kita konsumsi dan juga dengan olah raga.

Walaupun dengan menjaga pola hidup belum sepenuhnya menjauhkan kita dari virus ya. Dan juga kita perlu menjaga kebersihan tubuh dan ruangan sekitar. Agar kita terhindar dari virus yang sangat berbahaya. 

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. 

Hati-Hati, Virus EBV Bisa Sebabkan 7 Penyakit Serius Ini!
EBV Test

Virus Epstein Barr yang dikenal sebagai penyebab mononukleosis ternyata meningkatkan risiko sebagian orang untuk mengembangkan tujuh penyakit serius lainnya. Mengapa bisa begitu? Berikut ulasannya berdasarkan temuan penelitian.

Fakta mengenai virus epstein barr

Hati-Hati, Virus EBV Bisa Sebabkan 7 Penyakit Serius Ini!
Virus

Virus Epstein-Barr (disingkat EBV) adalah virus yang sangat umum menyerang manusia dan ditularkan melalui air liur. Virus ini paling dikenal sebagai penyebab infeksi mononukleosis. Infeksi penyakit ini ditunjukkan dengan gejala demam, sakit tenggorokan, dan radang kelenjar getah bening di leher. Dikutip dari Healthline, sebanyak 90 hingga 95 persen orang dewasa di seluruh dunia terinfeksi virus ini selama hidupnya.

Virus ini sering menyerang saat seseorang dalam masa anak-anak. Biasanya, anak yang terserang virus ini hanya mengalami sakit ringan seperti pilek. Namun, remaja atau orang dewasa yang terinfeksi biasanya mengalami gejala yang lebih parah seperti demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan badan lemas.

Gejala biasanya berlangsung selama hitungan minggu hingga bulan dan tidak berakibat pada komplikasi penyakit serius. Setelah terinfeksi, virus tetap ada di dalam tubuh seumur hidup meskipun Anda hanya mengalami sakit sekali saja.

Bagaimana virus Epstein Barr bisa menyebabkan berbagai penyakit serius?

Hati-Hati, Virus EBV Bisa Sebabkan 7 Penyakit Serius Ini!
Dampak Virus Epstein Barr

Mungkin Anda pernah terkena infeksi mononukleosis akibat virus Epstein Barr di usia dewasa, tapi jangan panik. Terinfeksi EBV di usia dewasa bukan berarti Anda pasti terkena penyakit autoimun seperti lupus dan yang lainnya. Ada berbagai faktor lain yang terlibat dalam hal ini, termasuk lusinan varian gen yang meningkatkan risiko Anda kena penyakit autoimun.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, selain dikenal sebagai penyebab infeksi mononukleosis, virus ini dapat menyebabkan tujuh penyakit lainnya, yaitu:

  1. Lupus eritematosus sistemik
  2. Multiple sclerosis
  3. Rheumatoid arthritis (rematik)
  4. Arthritis idiopatik juvenil
  5. Penyakit radang usus (IBD)
  6. Penyakit Celiac
  7. Diabetes tipe 1

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Genetics ini menunjukkan bahwa protein yang dihasilkan oleh virus Epstein-Barr yang disebut EBNA2 berikatan dengan beberapa lokasi sepanjang genom (kumpulan gen) manusia yang berkaitan dengan tujuh penyakit ini.

Normalnya, ketika infeksi virus dan bakteri menyerang, tubuh meresponnya dengan memerintahkan sel limfosit B di dalam sistem kekebalan tubuh untuk mengelurkan antibodi. Antibodi inilah yang akan digunakan tubuh untuk melawan berbagai zat asing yang masuk ke dalam tubuh termasuk bakteri dan virus.

Namun, ketika infeksi EBV terjadi, sesuatu yang aneh terjadi. Virus Esptein-Barr menyerang sel limfosit B sendiri, memprogram ulang, dan mengambil alih kendali atas fungsi sel B dengan cara yang tidak lazim. Kok bisa begitu?

Hati-Hati, Virus EBV Bisa Sebabkan 7 Penyakit Serius Ini!
Ilustrasi Virus

Tim ahli dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center menemukan fakta baru tentang bagaimana EBV melakukan hal ini. Ternyata ada sebuah proses yang melibatkan protein kecil yang disebut dengan faktor transkripsi.

Sel manusia mengandung protein yang disebut faktor transkripsi yang bertanggung jawab untuk menghidupkan dan mematikan gen tertentu. EBV menggunakan protein-protein ini untuk mengaktifkan dan menonaktifkan gen pada saat yang tepat membantu mereka menjalankan fungsi masing-masing dan menanggapi lingkungan mereka.

Protein ini secara terus menerus bergerak di sepanjang untaian DNA, mengubah berbagai gen spesifik dan mematikannya untuk menjadikan fungsi sel seperti yang diharapkan. Sehingga ketika virus menginfeksi sel, virusnya membuat protein atau faktor transkripsi sendiri. Akibatnya, fungsi normal sel juga berubah sehingga dapat menyebabkan kemunculan berbagai penyakit autoimun.

Rematik

Peneliti yang digawangi salah satunya oleh dr. John Marley, Ph.D., Kepala Genomik dan Etiologi Autoimun di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center ini menemukan bahwa tujuh penyakit autoimun berbagi satu set umum faktor transkripsi yang abnormal. Jadi, pengikatan berbagai protein abnormal ini ke bagian tertentu dari kode genetik meningkatkan risiko munculnya ketujuh penyakit autoimun serius yang telah disebutkan di atas.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memahami mengapa hanya beberapa yang terinfeksi EBV yang akhirnya mengembangkan penyakit autoimun. Kemungkinan terbesarnya karena faktor lingkungan, pola makan yang buruk, polusi, dan paparan zat berbahaya lainnya juga dapat berinteraksi dengan gen manusia dan mengakibatkan penyakit tertentu.

(Ref: wowuniknya.net, hellosehat.com, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga