Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Pare banyak di daerah tropis. Tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemui di tanah telantar, tegalan, atau dibudidayakan dan ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak perlu cahaya matahari yang terlalu banyak sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung.
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu.
Manfaat Pare |
1. Menurunkan tingkat gula darah
Pare baik diikonsumsi penderita diabetes tipe-2. Polipeptida-p, yang dapat ditemukan pada buah, biji, dan jaringan buah Momordica Charantia (atau pare melon), ternyata mengandung efek hipoglikemik. Efek hipoglikemik adalah kadar gula darah yang rendah. Bagi penderita diabetes tipe.-2 yang mengkonsumsinya menunjukkan kadar gula darah berkurang.
2. Anti mikroba
Daun dari pare diketahui memiliki sifat anti mikroba. Mereka sangat berguna melawan mikroba E. Coli, Staphylococcus, Pseudomonas, maupun Salmonella. Buah pare yang pahit ini juga bisa digunakan untuk melawan bakteri. Buah ini telah digunakan untuk melawan tuberkulosis dan H.pylori, yang menyebabkan sakit maag.
3. Menyembuhkan luka dan anti jamur
Menggosok bubuk pare pahit ke tempat-tempat luka menyembuhan luka dan regenerasi jaringan. Minyak atsiri yang berasal dari bijinya juga terlihat memiliki khasiat anti jamur.
4. Anti virus
Buah dan biji dari pare telah terbukti mengandung khasiat anti virus. Pare mengaktifkan limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh. Benihnya mengandung protein antivirus yang disebut MAP30, yang telah terbukti dapat menghambat replikasi dan infeksi HIV. Alpha-momocharin yang dikandungnya juga terbukti memiliki aktivitas anti-HIV.
5. Menurunkan kadar lemak darah
Lemak utama yang menunjukkan penurunan adalah kolesterol dan trigliserida. Pare terbukti mengurangi jumlah apolipoprotein B dan mengurangi pembentukan apolipoprotein C, yang dikenal sebagai kolesterol "jahat". Di sisi lain, pare meningkatkan pembentukan apolipoprotein A-1, yang merupakan komponen utama kolesterol "baik".
6. Anti kanker
Pare mengandung antioksidan. Mengonsumsi pare dengan teratur membantu mencegah sel kanker berkembang biak. Lektin yang diisolasi dari bijinya terbukti memiliki khasiat anti kanker. Lektin terlihat menghambat sintesis protein dan DNA pada limfosit leukemia. Ekstrak dari protein pare diklaim bisa menghambat pertumbuhan tumor prostat dan pada beberapa penelitian berpotensi melawan sel kanker lain.
7. Menyembuhkan bisul
Ekstraknya tidak hanya menyembuhkan bisul, tapi juga terlihat memiliki efek penghambatan pertumbuhan. Penelitian ini juga berfokus pada bisul yang terbentuk dengan indometasin dan diethyldithiocarbamate, dimana ekstrak pare juga menunjukkan efek positif.
8. Menurunkan rasa sakit
Studi pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak dari bijinya memiliki efek analgesik atau menghilangkan rasa sakit.
9. Memperlambat proses pembekuan darah
Pare mencakup protein yang disebut inhibitor tripsin, yang merupakan bagian dari protein yang disebut protease. Pare pahit mengandung tripsin inhibitor I dan II. Penghambat tripsin ini terlihat menghambat faktor kunci dalam proses pembekuan darah seperti XIIa dan Xa pada tingkat yang berbeda.
10. Melawan obesitas
Pare meningkatkan aktivitas enzim AMPK. Protein ini memungkinkan penggunaan glukosa lebih banyak, dimana glukosa akan berubah menjadi pati dan energi bagi tubuh untuk digunakan. Karena penggunaan AMPK yang meningkat, tubuh mengalami kekurangan glukosa dan tubuh menggunakan lemak dan bukan untuk energi. Penggunaan lemak ini untuk energi akhirnya menyebabkan penurunan berat badan.
11. Konsultasikan dengan dokter
Penderita diabetes atau penyakit lain yang ingin mengkonsumsi pare sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Ibu hamil dan menyusui tak disarankan mengkonsumsinya. Dari penelitian pada tikus, terlihat Α-trichosanthin bersama dengan A-momorcharin yang dikandung pare menghambat kehamilan selama tahap implantasi embrio pada tikus hamil.
(Ref: ikhsan, wowuniknya.net, Deutsche Welle, selfhacked, berbagai sumber)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net