31 Maret 2017

author photo
Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

Tidak ada asupan lain yang terbaik bagi pertumbuhan bayi selain air susu ibu. Selain mengandung nutrisi yang lengkap, ASI juga memberikan kekebalan tubuh dan manfaat psikologi untuk kesehatan bayi.

1. Proses Produksi ASI

Proses produksi ASI
Susu ibu terbentuk sejak masa kehamilan. Hormon progesteron dan kaktogen mengaktifkan kelenjar susu sekitar 24 jam setelah proses persalinan. Tapi bayi sendiri yang menetapkan dengan isapan pertama, apakah produksi susu akan terus berlangsung atau terhenti. Hormon Laktogen kemudian mengatur sistem saraf dan jumlah susu yang diproduksi.

2. Terbaik bagi Bayi

Terbaik bagi Bayi
Susu ibu diyakini memiliki kekuatan magis. Pada pekan pertama bayi, ASI melindungi bayi dari infeksi usus, membantu pencernaan dan menjaga bayi dari flatulensi. Air susu ibu juga membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi diri dari alergi. Selain itu mengisap susu juga mempercepat pembentukan langit-langit mulut dan rahang.

3. Kandungan ASI

Kandungan ASI
Daftar zat yang terkandung di dalam ASI cukup panjang. Tapi yang terpenting adalah mineral, vitamin, lemak dan asam amino. Selain ini dalam ASI terkandung Nukleotida, elemen dasar pembentuk DNA, karbohidrat yang menyumbangkan energi, protein yang mempercepat kematangan dinding dalam usus dan zat antimikroba yang bisa mendeteksi zat asing dan menetralisir dampaknya.

4. Jumlah Produksi

Jumlah Produksi
Setiap hari seorang ibu bisa memproduksi hingga satu liter susu. Setiap kali menyusu, seorang bayi mengkonsumsi antara 200 hingga 250 ml. Payudara perempuan bisa memproduksi jumlah susu sesuai dengan kebutuhan sang bayi.

5. Kapan disapih?

Kapan disapih?
Kalangan medis belum menemukan kata sepakat, kapan seorang ibu hentikan asupan ASI pada bayinya. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan, setidaknya bayi mendapatkan ASI hingga berusia enam bulan. Dan bayi bisa mendapatkan makanan tambahan paling dini ketika berusia empat bulan.

6. Perbedaan Budaya

Perbedaan Budaya
Berapa lama bayi menyusui, tergantung pada budaya. Perempuan di Bofi, Afrika Tengah misalnya, menyusui bayinya hingga bulan ke 53 atau selama empat setengah tahun. Selama itu sang ibu memproduksi 16.000 liter susu. Rata-rata seorang ibu di seluruh dunia menyusui bayinya selama 30 bulan.

7. Menyusui di Depan Umum

Menyusui di Depan Umum
Masyarakat Eropa masih terbelah soal perilaku ibu menyusui bayinya di depan umum. Soal menyusui bayi di depan umum masih menjadi kontroversi dan isu hangat di Eropa. Sementara di sebagian besar negara-negara di Asia dan Afrika, menyusui bayi di depan umum merupakan hal yang wajar.

8. Di Dunia Hewan

Di Dunia Hewan
Berbeda dengan bayi manusia, bayi binatang bergantung sepenuhnya kepada pasokan susu dari induknya untuk jangka waktu lama. Bayi hewan baru bisa terbebas dari asupan susu sang induk jika sudah bisa mencari makan sendiri. Bayi kera misalnya baru disapih saat berusia antara lima dan tujuh tahun.

Baca Juga :
  1. 5 Cara Sederhana Membersihkan Racun Dari Tubuh
  2. Inilah Gereja Paling Menyeramkan di Dunia, Berani Berkunjung!
  3. Astaga Ngeri, Ternyata 1 Anak Dihargai 5 Miliar di Pasar Gelap, Polisi Sedang Selidiki Kasus Ini
  4. Wow! Ternyata Zodiak Ini Yang Paling Berbahaya Versi FBI
  5. Terlahir dengan Wujud Aneh, Bayi Ini Diklaim Sebagai Inkarnasi Dewa

(ref: sandk, catatansandk.net, dw, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga