05 September 2016

author photo
Kayu manis atau dalam bahasa Inggris disebut cinnamon, telah digunakan sebagai obat selama lebih dari 3.000 tahun. Penelitian modern telah mengonfirmasi bahwa rempah yang berasa manis dan pedas ini, dapat membantu penderita diabetes, pencernaan, dan nyeri. Namun dalam penelitian terbaru, ditemukan fungsi baru kayu manis yang berpotensi untuk meningkatkan kemampuan belajar pada manusia.


Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Neuroimmune Pharmacology, peneliti menemukan bahwa tikus yang sebelumnya memiliki memori spasial yang buruk, telah belajar menavigasi labirin dalam waktu kurang dari separuh yang biasa mereka butuhkan, setelah mengonsumsi kayu manis secara oral selama sebulan, bahkan ketika lokasi pintu keluar telah diubah sekalipun pada setiap pengujian.

Uji coba sebelumnya telah dilakukan oleh kelompok peneliti yang sama, dan menemukan bahwa kayu manis melindungi protein dan neuron otak yang telah terbukti memburuk pada penyakit Parkinson.

Bagaimana bekerja

Menurut peneliti, mekanisme di balik manfaat kayu manis terhadap otak adalah natrium benzoat, suatu zat kimia dari kayu manis yang diekstrak oleh tubuh ketika dimetabolisme oleh hati. Penelitian menunjukkan bahwa natrium benzoat memiliki tindakan anti-inflamasi dan antioksidan, serta membantu mendukung neuron yang sehat dan kuat. Itu sebabnya, bahan kimia ini disetujui sebagai obat untuk beberapa gangguan saraf.

Akan tetapi mengapa kita tidak boleh mengabaikan kayu manis dan hanya menggunakan natrium benzoat murni saja? Menurut Kalipada Pahan, Ph.D., salah satu penulis studi tersebut dan seorang profesor neurologi di Rush University Medical Center, hal ini dikarenakan kayu manis merupakan sumber superior bahan kimia ini.

“Jika kita menggunakan natrium benzoat, kita harus menggunakan dosis yang lebih tinggi atau 3-4 dosis per hari karena natrium benzoat larut dalam air dan cepat diekskresikan melalui urin,” tulis Dr. Kalipada Pahan dalam emailnya.

“Di sisi lain, natrium benzoat dilepaskan dari kayu manis dalam tubuh kita secara perlahan-lahan selama sepanjang hari. Oleh karena itu, kayu manis itu sendiri bekerja sebagai formulasi lambat dalam melepaskan sodium benzoat. Ini jelas merupakan keuntungan darinya,” menurut Dr. Kalipada.

Kelemahan lain dari natrium benzoat sintetis adalah toksisitas. Zat kimia ini sering kali digunakan sebagai pengawet dalam makanan dan minuman karena menghambat cetakan, tetapi juga telah dikaitkan dengan penyakit neurodegenerative pada dosis tinggi. Lebih buruk lagi, ketika sintetis natrium benzoat bercampur dengan vitamin C, membentuk benzene, suatu zat karsinogen yang telah dikenal.

Efek buruk seperti ini tidak timbul apabila kita mengonsumsi kayu manis.

Cara penggunaan

Studi terhadap tikus merupakan langkah pertama, akan tetapi masih harus dilihat manfaat kayu manis pada peningkatan otak dan terus di uji coba pada manusia. Dr. Kalipada mengatakan telah ada pembicaraan tentang pengujian kayu manis pada anak-anak sekolah yang lambat menerima pelajaran untuk melihat apakah mereka mengalami manfaat yang serupa dengan tikus.

Pasien demensia adalah kelompok lain yang mungkin memperoleh manfaat dari mengonsumsi kayu manis. “Kita berbicara dengan ahli saraf untuk uji klinis pada penyakit Alzheimer,” kata Dr. Kalipada.

Cinnamaldehyde dan kandungan senyawa lain yang spesifik hanya dalam kayu manis adalah yang memicu produksi natrium benzoat dalam tubuh, dan kedua kulit cassia (kayu manis Tiongkok) dan kayu manis benar-benar memperlihatkan efek ini. Tapi Dr. Kalipada merekomendasikan Ceylon manis atau kayu manis Sri Lanka (Cinnamonum verum) untuk penggunaan jangka panjang karena cassia kulit mengandung sejumlah kecil coumarin, molekul beracun untuk hati.

Jika efek yang terlihat pada tikus dijabarkan dalam ukuran dosis manusia, maka orang dewasa akan membutuhkan sekitar 3 gr (sedikit lebih dari setengah sendok teh) manis per hari.

Tentu saja, melihat manfaatnya di laboratorium, Dr. Kalipada menikmati dosis yang lebih besar.

“Saya mengonsumsi sekitar satu sendok teh standar Amerika untuk bubuk  Cinnamonum verum yang dicampur dengan madu sebagai suplemen setiap malam,” katanya. 

Source erabaru.net (berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga