Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melalui lisannya yang mulia.
“Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” [HR. al Bukhari dari Utsman bin Affan r.a]
Hadits di atas menjelaskan kepada kita betapa mulianya derajat orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an, yakni sebagai orang terbaik. Oleh karena itu, apabila kita (para orang tua muslim) menghendaki anak-anak kita menjadi anak yang shalih dan shalihah, sudah selayaknya kita memberikan pelajaran “Al Qur’an” sebagai pelajaran ”pertama” dan “utama” kepada anak-anak kita.
Dikutip dari tulisan Ustadzah Hj. Ir. Emmi Khairani, Dewan Kurikulum HSG Khoiru Ummah (Sekolah Tahfidz berbasis akidah Islam) bahwa cakupan mempelajari Al Qur’an meliputi:
- Tahfizh Al Qur’an (Menghafal Al Qur’an),
- Qira’ah Al Qur’an (cara membaca Al Qur’an yang benar),
- Bahasa Arab (sebagai Bahasa Al Qur’an), Tafsir Al Qur’an (makna ayat), dan
- Fiqih (hukum-hukum yang terkandung di dalam Al Qur’an).
Di antara pelajaran yang terkait dengan mempelajari Al Qur’an, menurut beliau, Tahfizh Al Qur’an merupakan pelajaran termudah bagi anak-anak kita. Sebab program Tahfizhul Qur’an teknik belajarnya sederhana. Cukup dengan mendengar dan mengucapkan secara berulang, baik itu mendengar bacaan kita sendiri ataupun mendengar bacaan orang lain. Yang terpenting bacaan yang didengar tersebut adalah bacaan yang benar, supaya hafalan Al Qur’annya juga benar.
Oleh karena itu, Tahfizh Al Qur’an sudah bisa diprogram sejak bayi, selama bayi tersebut pendengarannya sudah berfungsi dengan baik. Hanya saja baru bisa dievaluasi hafalannya di saat kelak dia sudah bisa berbicara.
Semakin intensif anak-anak mendengar bacaan Al Qur’an setiap harinya, secara konsisten dan kontinu, maka hafalan Al Qur’annya akan semakin mudah dan semakin cepat. Sehingga tidak mustahil anak-anak bisa hafal Al Qur’an 30 juz sebelum mereka beranjak dewasa.
Beliau juga menulis bahwa layaknya para ulama dan ilmuwan muslim di masa kejayaan Islam, anak kita pun bisa seperti itu. Mereka para ilmuwan muslim, pada umumnya sudah hafal Al Qur’an di usia anak-anak, bahkan ada yang sudah hafal sebelum usia 10 tahun. Subhanallah, luar biasa!
Di antara para ulama/ilmuwan muslim yang hafal Al Qur’an saat usia anak-anak adalah:
1. Imam Syafi’i (hidup pada tahun 150 – 204 H).
Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun, dan pada saat usia 17 tahun sudah menjadi mufti/ahli hukum (rujukan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan mereka berdasarkan hukum Islam). Dalam perkembangannya, beliau adalah seorang mujtahid mutlak, dan ahli ushul fiqh (peletak dasar ilmu ushul fiqh). Sampai sekarang karya ushul fiqh dan fiqh-nya masih dipakai kaum muslimin di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan, beliau adalah ulama kaliber dunia/internasional.
Baca Juga : Doa Adalah Obat Untuk Berbagai Penyakit !
2. Imam Ath-Thabari (hidup pada tahun 224 – 310 H).
Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun. Beliau adalah ahli tafsir. Sampai sekarang karya tafsirnya masih digunakan oleh kaum muslim di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan beliau adalah ahli tafsir kaliber dunia/internasional.
3. Ibnu Khaldun (hidup pada 732 – 808 H).
Beliau hafal Al Qur’an saat usia 7 tahun. Beliau adalah ahli sosiologi dan ahli konstruksi. Pemikiran/teorinya juga masih digunakan sampai sekarang di seluruh dunia.
Beliau hafal Al Qur’an saat masih anak-anak. Beliau adalah seorang Kholifah di masa Bani Umayyah. Seorang ahli ekonomi yang tiada duanya di dunia. Beliau sangat terkenal dengan kemampuannya memakmurkan negara dan bangsanya dalam waktu singkat (29 bulan), sampai-sampai tidak ada rakyatnya yang berhak menerima zakat.
Dan masih banyak ulama maupun ilmuwan muslim lain yang hafal Al Qur’an saat usia mereka belum baligh. Mereka juga ulama/ilmuwan kaliber dunia. Ada yang ahli hadits, ahli fiqh, ahli tafsir, ahli matematik, dll.
Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa menghafal Al Qur’an secara realitas dapat dibuktikan mudah bagi anak-anak. Yang penting mereka diprogram untuk menghafal Al- Qur’an dan program tersebut dijalankan secara konsisten dan kontinu.
Sumber : (fauziya/muslimahzone.com/google images)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net