Di banyak negara telur adalah jenis makan yang sangat popoluer, disamping murah harganya dan mudah didapat juga karena kandungan proteinya yang tinggi. Merupakan sumber riboflavin dan selenium serta vitamin esensial penting seperti folat , B12 , niasin betain dan kolin .
Namun, tahukah Anda bahwa saat makan telur tidak semua jenis makanan boleh dimakan bersamanya. Ketika salah dalam menggabungkan makanan, selain mengakibatkan tidak terserapnya nutrisi dalam makanan dengan baik kadang-kadang justru timbul resiko timbulnya efek samping yang lebih serius.
1. Jangan langsung makan kesemek usai makan telur
Usai mengonsumsi telur lalu makan kesemek, gejala ringannya bisa menyebabkan keracunan makanan, sebaliknya jika serius bisa menyebabkan gastroenteritis akut (inflamasi lambung dan usus akut) serta batu ginjal atau secara medis disebut dengan renal lithiasis.
Secara umum, jika kedua jenis makanan ini dimakan secara bersamaan bisa menyebabkan gejala inflamasi lambung dan usus akut dengan gejala utama muntah-muntah, diare, sakit perut. Jadi jika waktu konsumsi dalam tempo 1 – 2 jam, bisa menggunakan metode emetic (merangsang supaya muntah). Caranya ambil 20 gr garam, larutkan dengan air mendidih 200 ml, tunggu dingin lalu sekali minum sampai habis, jika tidak muntah juga, minum lagi beberapa kali, bisa dengan cepat mendorong rasa mual dan muntah. Selain itu, bisa juga menggunakan air dari perasan jahe segar, kemudian minum dengan seduhan air hangat. Namun, apabila waktu makannya lebih dari itu, sebaiknya segera minum obat pencahar untuk membersihkan tubuh dari zat-zat beracun.
2. Jangan langsung konsumsi gula usai makan telur
Tidak sedikit daerah yang memiliki kebiasaan makan puding telur, ketahuilah hal ini dapat membuat asam amino dalam protein telur itu membentuk konjugasi glisin – fruktosa. Dan zat ini tidak mudah diserap oleh tubuh, sehingga akan menyebabkan efek samping yang merugikan dari sisi kesehatan.
3. Jangan konsumsi daging angsa atau kelinci usai makan telur
Sebaiknya hindari makan daging kelinci atau angsa secara bersamaan dengan telur. Li Shizhen (1518—1593-seorang apoteker Tiongkok masa dinasti Ming) mengatakan dalam kitab “The Compendium of Materia Medica,” : Telur yang dikonsumsi bersama dengan daging kelinci memicu terjadinya diarrhoea (gangguan intestinal /usus).” Hal ini dikarenakan daging kelinci bersifat dingin dan manis, sementara telur hambar dan agak dingin sifatnya, keduanya mengandung sejumlah zat biologis aktif, yang dapat memicu reaksi apabila dikonsumsi bersamaan, dan merangsang saluran pencernaan, menyebabkan diare.
4. Jangan langsung konsumsi daging labi-labi setelah makan telur
Banyak pantangan konsumsi telur dengan paduan makanan lainnya, misalnya, setelah mengonsumsi telur terus makan daging labi-labi akan menyebabkan keracunan makanan. Daging labi-labi itu sendiri sulit diserap dan dicerna, bagi mereka yang menderita flu/pilek atau bersifat dingin/lembab di dalam tubuhnya itu sebaiknya hindari makan labi-labi. Bagi wanita hamil yang baru melahirkan dan mereka dengan pencernaan buruk itu dihimbau sebaiknya jangan makan daging labi-labi ini.
5. Usai konsumsi telur jangan langsung makan obat anti inflamasi
Telur kaya akan protein, ketika timbul gejala radang sebaiknya perhatikan asupan protein. Jadi ketika terjadi gejala inflamasi atau peradangan, harap dicamkan, jangan langsung makan obat setelah konsumsi telur. Apalagi mereka yang menderita penyakit terkait saluran pencernaan, dan gejala diare, sebaiknya hindari makan telur. Karena telur kaya akan protein, dapat menambah beban pada pada lambung dan usus, dimana secara relatif dapat memengaruhi khasiat obat, terutama steatorrhea (jumlah abnormal lemak dalam tinja). Ditilik dari sudut pandang kedokteran Barat, jika berupa gejala inflamasi lainnya, misalnya peradangan pada sistem pernapasan atau sistem kemih, maka hal ini tidak banyak berpengaruh.
6. Jangan langsung minum teh usai makan telur
Banyak orang yang suka minum teh untuk menghilangkan lemak makanan. Terutama mereka yang suka minum teh di pagi hari untuk sekadar menyegarkan semangat. Tapi, Anda mengabaikan satu hal penting, yakni minum teh setelah makan telur itu justru berbahaya bagi kesehatan. Daun teh banyak mengandung tanin, membuat protein yang belum sempat dicerna lambung menyatu dengan asam tanat dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna, sehingga mempengaruhi serapan protein, membuat gerakan usus melambat, memperpanjang waktu retensi (penahanan/penyimpanan) tinja di saluran usus, tidak hanya rentan menyebabkan sembelit, tetapi juga meningkatkan zat beracun dan kemungkinan zat penyebab kanker yang diserap oleh tubuh, dan membahayakan kesehatan.
Source erabaru.net (berbagai sumber)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net