12 Mei 2016

author photo
OLEH STMIK RAHARJA
Dosen : Darwin Purba, S.Kom, MM, DR(C)

Michael Dell, Dell :
Rayakan untuk satu nanodetik. Lalu lupakan

Beberapa orang membangun kekayaan mereka dengan ide-ide besar. Tetapi yang lain, seperti Michael Dell, meraih kesuksesan dengan mengambil ide yang sudah ada dan mengeksekusinya dengan lebih baik. Dell pria terkaya ke-11 di Amerika dengan kekayaan mencapai 15,8 miliar dolar AS  telah berhasil mendominasi sebuah industri yang memuja inovasi tanpa membuat inovasi dengan tangannya sendiri.

Usaha pertamanya didasarkan pada hukum permintaan dan penawaran yang sederhana: dia mendengar penjual IBM setempat mengalami kelebihan stok, sehingga dengan 20.000 dolar AS yang ditabungnya sendiri usaha terdahulu, dia membeli seperangkat PC IBM obral dan menjualnya melalui iklan baris.

Michael Dell, Berawal dari Komputer Rakitan

Sebagai pemimpin, Michael Dell adalah campuran aneh dari seorang ekstrovert dalam rangka membuka sebuah sales drive, dia pernah berlari memasuki sebuah stadion yang dipenuhi para karyawan Dell dengan membawa obor bergaya Olimpiade dan seorang introvert yang membenci publikasi dan enggan memamerkan kekayaannya. Satu moto Dell yang terkenal adalah “Rayakan untuk satu nonodetik, lalu lupakan.” Ketika pada 2001 sebuah audit internal mengungkapkan bahwa para karyawan menganggap dirinya impersonal dan menjaga jarak dari mereka, dia menghadapi kritik itu secara langsung, menjelaskannya melalui video pada seluruh perusahaan bahwa orang yang sangat pemalu, namun akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih mudah didekati.

Richard Branson : Anda akan terbantu jika Anda hiperaktif

Skema pertama Branson menjual pohon-pohon Natal dan burung budgerigar tidak berhasil. Namun, dia lantas menemukan sebuah ide yang akhirnya sukses. Sambil terus berjuang dengan pelajarannya, Branson menciptakan majalah Student. Ini di tahun 1960-an, sebuah masa di mana kesadaran para siswa meningkat. Pada 1967, dari bilik telepon umum dekat sekolahnya, dia menjual cukup kolam iklan untuk menerbitkan edisi pertama. Dia mendorong operator telepon untuk menghubungkannya dengan calon-calon klien, membuatnya seolah-oleh dia memiliki sekretaris.

Branson mengatakan dirinya menjadi wirausahawan karena tidak ada pilihan lain, harus menghasilkan cukup uang agar Student tetap terbit. Capital awal dari ibunya senilai 7 dolar AS telah habis digunakan. Dari kantor pusatnya yang berupa kamar kos penuh sesak di London, Branson mendapat gagasan untuk menjual piringan hitam dengan harga diskon lewat pos dan dapat dipesan melalui Student. Dia menyadari potensi sebuah pasar menguntungkan di tengah kaum muda Inggris yang gila musik.

Branson mendirikan sebuah sekolah kewirausahaan di Afrika Selatan dan hidupnya kini menjadi inspirasi sebuah film yang akan dibuat oleh Miramax, dengan Branson merasa tersanjung karena para bintang Hollywood, termasuk Brad Pitt, akan membintangi film itu. Film ini pasti akan menyertakan pengambilan gambar Branson yang melakukan kesepakatan-kesepakatan bisnis di tiga benua dari ranjang gantungnya di pulau pribadinya di karibia (di mana, seperti semua orang lainnya, dia membayar 25.000 dolar AS per hari untuk mendapatkan keistimewaan itu).

Blackberry : Sebuah ide sederhana tetapi tidak seorang pun dapat melakukannya

BlackBerry alat hitam kecil yang tidak mahal dan seukuran organizer pribadi memungkinkan  Anda mengakses e-mail Anda di mana pun, dan mengirim e-mail baru menggunakan keyboard yang dioperasikan dengan ibu jari di bagian depannya. Alat ini senantiassa terhubung dengan jaringan, sehingga e-mail baru kita akan tiba dengan sama mudahnya seperti ketika Anda memakai komputer di kantor Anda. Kesederhanaannya merupakan kunci, Anda dapat memeriksa e-mail Anda diam-diam, di mana pun bahkan di tengah pertemuan, di mana penggunaan telepon seluler akan dianggap tidak sopan.

Sejak peluncurannya pada 1999, BlackBerry meraup delapan juta pelanggan di seluruh dunia, kebanyakan dari mereka mendaftar melalui para bos mereka. Sejalan dengan peningkatan kemampuan jaringan-jaringan telepon untuk mengirimkan data, BlackBerry pun serta merta ikut terangkat yang kemudian menghasilkan uang bagi perusahaan penyedia jaringan-jaringan tersebut. Dan sejalan dengan turunnya biaya transmisi data, BlackBerry pada akhirnya akan menjadi sebuah fenomena produk massal yang didukung oleh rekomendasi para pesohor.

(Nama BlackBerry datang dari sebuah firma di California bernama Lexicon Branding, yang pada awalnya memunculkan nama “PocketLink”, nama yang fungsional tapi membosankan. Lalu mempertimbangkan “Strawberry” karena alat itu agak mirip buah strawberry, tetapi nama itu kedengaran terlalu jinak, dan akhirnya melahirkan nama yang akrab tapi cerdas, BlackBerry.). Pada 1992, Lazaridis mengontrak akuntan lepas dan pemegang gelar MBA, Jim Balsillie, untuk memegang jabatan yang agak tidak lazim: co-CEO, Balsillie yang mengelola keuangan adalah sobat Malcolm Gladwell (penulis The Tipping Point), namun lebih menyukai bacaan motivasional yang kurang terkenal dengan tulisan-tulisan Marcus Aurelius sebagai favoritnya. Pada 1996, mereka mengembangkan sebuah penyentara interaktif yang dapat mengirimkan pesan dan sekaligus menerimanya.

Tupperware : Ide-ide besar tidak selalu dapat menjual dirinya sendiri

Pendiri Tupperware, Earl Silas Tupper, boleh menemukan wadah makanan plastik yang revolusioner. Tetapi, si perfeksionis yang suka menuntut dari New England ini tidak tahu bagaimana menjualnya. Tupper mengaku bisa menjadi sakit secara fisik bila mendapati dirinya berada di tengah kumpulan wanita. Jadi bagaimana dia akan menghasilkan uang dari mangkuk-mangkuk plastik kedap udara berwarna putih susu ini? Hari-hari pertama Tupperware jauh sekali dari penjualan tahunan saat ini yang mencapai 1,7 miliar dolar AS. Tupperware pertama tersedia pada 1946 dan di tahun-tahun pertama, stok dipasarkan di toko-toko ritel tradisional dan tidak terjual dengan baik.

Tupperware dapat memanfaatkan booming pascaperang, di mana para ibu rumah tangga begitu tertarik dengan kenyamanan-kenyamanan modern dan produk-produk konsumen termutakhir.

Contoh Produk Tupperware

Apple : Sebuah ide hebat tidaklah selalu mencukupi

Apple didirikan pada 1976 di Santa Clara Valley, California, oleh Steve Wozniak dan Steve Jobs yang bertemu  di garasi salah seorang teman mereka. Wozniak yang empat tahun lebih tua daripada Jobs telah lulus dari SMA, tetapi pasangan itu langsung cocok. Wozniak sudah menjadi genius dalam hal teknis sejak kanak-kanak ketika karena tidak sanggup membeli suku cadangnya dia mendesain komputer dalam angan-angannya menggambar lebih dari 50 variasi ketika dia lulus SMA. Jobs mengatasi kelemahannya dalam pengetahuan teknik dengan keterampilannya untuk mendapatkan apa saja (chip Komputer bekas, barang-barang selundupan, bahkan pekerjaan di Hewlett-Packard dan Atari setelah lulus).

Sebagai sebuah perusahaan, Apple berbeda dalam transisi. Para karyawan Apple (secara harfiah) memasang bendera bajak laut di atap kantor pusat mereka untuk menunjukkan pemberontakan mereka terhadap hegemoni koperasi semangat pemberontakan yang kelak akan menggerogori strategi perusahaan untuk berkembang. Steve Wozniak kehilangan minat untuk terus mengembangkan  Apple dan mundur untuk kemudian menjadi seorang guru komputer pada Februari 1985, walaupun terus menjaga hubungan dengan Jobs. Jobs juga mengundurkan diri dari Apple pada September 1985 setelah berulang kali bertikai dengan Mike Markkula dan CEO John Sculley (yang didatangkan dari Pepsi-Cola).

Apple kini menjual kira-kira 37 juta iPod, permintaan atas iPod ini memberi sumbangan besar pada penjualan Apple yang mencapai 21 miliar dolar AS pada 2006. Pada Juni 2003, Apple akhirnya berhasil merapatkan jurang antara teknologi dan harga dalam produk komputer pribadinya. Jobs meluncurkan lini G5, sebuah mesin bertenaga rancangan Jonathan Ive yang dijual dalam kotak aluminium yang indah. Tetapi, perangkat keras bukan lagi menjadi permainan utamanya: yang disebut Jobs “gaya hidup digital” kini menjadi modus operasi Apple. Meliputi musik, gambar digital dan video rumahan, yang diintegrasi ke dalam sebuah suite program “i” yang saling melengkapi, termasuk iMovie, iTunes, iPhoto, iDVD dan GarageBand, sebuah synthesizer musik digital, semuanya mudah digunakan. Yang lebih signifikan, Jobs menawarkan pula versi Windows untuk iPod dan iTunes.

Google : Bukan yang pertama, hanya yang terbaik

Google sebenarnya datang terlambat untuk meramaikan pesta internet. Di pertengahan 1990-an, mesin pencari seperti Yahoo, AltaVista dan Lycos dianggap sama bergunanya dan tampaknya tidak perlu lagi ada sebuah mesin pencari baru. Lagi pula mesin-mesin pencari tidak menghasilkan banyak keuntungan. Pada 1995, dua kandidat Ph.D, dalam ilmu komputer berusia dua puluhan di Stanford University, Sergey Brin dan Larry Page, keduanya putra seorang professor Matematika mulai mengeksplorasi hubungan antarhalaman di internet untuk sebuah proyek riset. Dengan melihat hyperlink-hyperlink yang membawa satu halaman ke halaman lainnya, mereka menyadari bahwa hyperlink-hyperlink ini membentuk sebuah sistem peringkat informal raksasa yang membawa para pengguna ke halaman-halaman yang berguna.

Pada Juni 2007, perusahaan tersebut bernilai 160 miliar dolar AS. Jadi, bagaimana caranya sebuah perusahaan internet baru tanpa arus penghasilan yang jelas bisa sukses? Dari sejak awal, Page dan Brin berfokus pada tujuan tunggal: hasil-hasil pencarian yang efisien. Itu berarti akurasi, kecepatan, dan kejujuran. Seperti sebuah balapan mobil Formula One, di mana bobot beberapa gram yang tidak perlu bisa sangat menentukan dalam perebutan pole position, halaman muka Google juga sangat Spartan: tanpa gambar, tanpa grafis yang wah, dan hanya berisi 37 kata. Pada 1999, rata-rata pencarian memakan waktu tiga detik, kini waktunya hanya 0,2 detik.

Google nyaris tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk pemasaran, hanya mengandalkan berita dari mulut ke mulut. Alih-alih mengumpulkan pendapatan di atas kertas melalui sebuah IPO premature, Google menemukan sebuah arus pendapatan yang jelas dari penjualan hasil pencariannya pada mesin-mesin pencari lainnya, termasuk pemimpin pasar, Yahoo!, serta dari iklan yang dikembangkan dengan gaya yang menantang akal sehat. Iklan ditempatkan dalam bentuk teks yang di-link pada kata yang dicari (ketik kata “holiday”, misalnya, dan promosi perusahaan wisata akan muncul di samping hasil pencarian Anda). Iklan dibatasi di puncak halaman dan para pengiklan berebut mengambil tempat terbaik. Pop-up, gambar, video streaming, bahkan juga logo, dilarang keras: terlalu makan waktu, terlalu mengganggu.

Download Materi PPT (HERE)

Pergunakanlah Materi Dengan Bijak!!!..............

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga