24 Agustus 2017

author photo
Beberapa remaja bergegas menuju sebuah makam warga yang baru saja dikuburkan di Pemakaman Umum Desa Air Mesu Timur, Bangka Tengah. Mereka berbekal lampu penerangan, makanan ala kadarnya, alas tempat istirahat dan barang lainnya. Jika matahari sudah terbit, barulah mereka pulang ke rumah masing-masing.

Esok harinya, selepas Magrib mereka akan datang lagi sampai tujuh kali bertugas menjaga makam baru.

Ilustrasi
“Kegiatan ini secara sukarela dan kami lakukan. Masyarakat sangat terbantu dan keluarga pun mendukung penuh.”

“Biasanya mereka memberikan bekal selama di sana (pemakaman, red),” terang Angga Wijaya, Ketua Ikatan Remaja Kubur (Irkur) Desa Air Mesu Timur Bangka Tengah dikutip tribunjogja.com dari bangkapos.com, Rabu (23/8/17).

Angga menceritkan, para pemuda tidak selalu menjaga makam baru di sana. Mereka hanya menjaga makam anak-anak, ibu hamil dan perempuan yang meninggal masih perawan.

Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, ada orang yang ingin berbuat tidak baik terhadap jenazah yang baru saja dimakamkan.

“Dulu pernah terjadi di Bateng ini ada salah satu kuburan perempuan perawan yang baru meninggal digali.”

“Menurut cerita orang-orang, tujaunnya untuk mengamalkan ilmu. Jadi, setiap ada warga kami yang meninggal baik anak-anak, ibu hamil dan perempuan perawan, kami selalu menjaga makamnya untuk mengantisipasi hal itu,” jelas Angga seperti dilansir Tribunnews.

Angga juga menambahkan, tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan para pemuda tersebut selama mereka menjaga kuburan.

Biasanya mereka mengisi waktu satu malam suntuk dengan membaca Alquran dan berbincang-bincang.

Tidak jarang menurut Angga, selama menjaga kuburan pihaknya menemukan hal-hal diluar dugaan, seperti bunyi orang menangis hingga didatangi roh orang yang mereka tunggu melalui mimpi.

“Empat tahun lebih kegiatan ini sudah kami lakukan, banyak sekali kejadian gaib yang kadang menurut kami kurang masuk akal.”

“Saya sendiri sering didatangi lewat mimpi oleh arwah yang meninggal, kadang-kadang teman ada yang pulang mendadak karena takut,” ujarnya.

Untuk diketahui, Irkur Desa Air Mesu Timur Bangka Tengah ini telah dibentuk sejak empat tahun lebih. Mereka merupakan bagian dari Irmas dan karang taruna desa setempat.

Salah satu kegiatannya adalah menjaga kuburan secara sukarela, membersihkannya dan mengadakan pengajian. Keberadaan mereka telah diakui oleh Bupati setempat dan didukung kepala desa serta warga.

(Ref: ikhsan, wowuniknya.net, inspiradata, tribunnews, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga