03 Maret 2017

author photo
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia

Bayangkan saja, menghadapi seorang dosen saja kita deg-degan bagaimana jika 3 dosen? apalagi dengan pertanyaan tajamnya memang bisa bikin sakit kepala. Bayangan “dibantai” habis-habisan sampai cemas karena takut gagal sering menghantui pikiran. Nah, agar pendadaranmu lancar dan ujianmu bisa berakhir menyenangkan, cobalah enyahkan rasa takut dan deg-deganmu dengan tips ini. Yuk langsung saja simak!

Skripsi
1. Konsultasi Ke Dosen Pembimbing Sebelum Sidang

Pendadaran skripsi itu layaknya perang. Untuk berangkat ke sana, kamu perlu izin alias ACC dari “komandan”. Nah, layaknya prajurit yang baik, sebelum berperang kamu harus lapor terlebih dahulu pada komandan, menyiapkan peralatan perang. Jadi konsultasikanlah lebih dulu skripsimu untuk terakhir kalinya pada dosen pembimbing. Agar lebih mantap, kamu bisa meminta pendapat beliau tentang presentasi power point yang telah kamu buat, atau mungkin kelengkapan data tambahan yang harus dicantumkan saat pendadaran.

Konsultasi seperti ini bisa menyelamatkanmu saat pendadaran. Selain membuat amunisimu lebih lengkap dan siap, hubunganmu dengan dosen pembimbing juga makin erat Sikap “terbuka” seperti ini membuat beliau menjadi lebih pemurah. Jika saat sidang kamu akan dihajar banyak pertanyaan dari dosen penguji lain, maka dosen pembimbingmu tak berat hati untuk membantumu menjawab pertanyaan. Nah, layaknya perang, kalau kamu ingin menang, maka kamu harus mendapat dukungan penuh dari komandan.

2. Pelajari Konsep dan Naskah Skripsi

Ujian pendadaran hanyalah ulasan dari skripsi yang sudah kamu buat. Terkadang kamu hanya diuji tentang hal-hal yang berkaitan dengan naskah skripsimu saja. Sebagian besar pertanyaan itu berawal dari kalimat yang kamu tulis dalam latar belakang hingga kesimpulan pada naskah.

Nah, agar kamu tak mati gaya dan bisa pertanyaan dengan lancar, mulailah dengan membaca ulang skripsi yang kamu buat. Kamu bisa menambahkan catatan-catatan kecil untuk belajar lalu cobalah jabarkan lagi agar kamu benar-benar paham. Mungkin kamu mengambil tema tentang pembelahan sel, gak jarang mereka akan memberimu pertanyaan dasar tentang struktur sel, seluk-beluk fungsi dan faktor yang mempengaruhinya. Nah, agar bisa segera memberikan kabar bahagia untuk orangtua setelah sidang nanti, pastikan kamu paham dengan apa yang kamu tulis dalam naskahmu sendiri ya.

3. Gunakan Pakaian Senyaman Mungkin

Selain penguasaan materi, panampilan juga jadi faktor penting dalam keberhasilan ujian skripsi. Presentasi sendiri dan diuji oleh dosen-dosen ahli itu kadang juga bikin grogi. Nah, agar grogimu menghilang, gak ada salahnya kamu coba kenakan pakaian yang paling nyaman dan bikin kepercayaan dirimu meninggi. Rasa deg-degan saat pendadaran akan membuatmu jadi berkeringat, jadi kamu bisa gunakan pakaian dengan bahan katun agar tak kegerahan. Selain itu, gunakanlah pakaian yang tidak ketat agar body language-mu saat presentasi lebih maksimal. Singkirkanlah perhiasan yang berlebihan agar dosen penguji berkonsentrasi padamu, bukan perhiasanmu.

Pendadaran adalah presentasi ilmiah, bukan mau ketemu gebetan, jadi kerapian adalah poin paling penting. Perhiasan dan dandan menor harus kamu tinggalkan.

4. Latihan Presentasi di Depan Teman-temanmu

Bagi sebagian besar mahasiswa, dosen penguji adalah sosok yang menjadi momok tersendiri. Tanpa adanya kesiapan mental, mereka terkadang bisa membuat nyalimu menciut seketika. Nah, caranya cobalah latih dengan presentasi pendadaran di depan teman-teman.

Kamu bisa latihan ujian dengan presentasi dan biarkan teman-temanmu seolah-olah menjadi dosen penguji. Lalu berikanlah kesempatan pada teman-temanmu untuk memberi pertanyaan. Cara ini cukup efektif untuk melatih mentalmu sekuat baja jika sudah masuk ruang sidang. Selain itu, kamu juga menjadi lebih percaya diri karena kamu sudah mendapatkan gambaran kasar rasanya skripsimu diuji di depan teman-teman.

5. Jangan Begadang

Sidang pendadaran adalah hari paling penting bagi setiap mahasiswa. Gak jarang kamu akan mempersiapkan sebaik-baiknya sampai rela begadang. Alih-alih bisa menguasai materi dengan baik, begadang di malam sebelum ujian pendadaran justru membuat otakmu tak fokus saat ujian.

Jika terbiasa begadang, cobalah untuk tidur cepat di malam sebelum pendadaran. Kamu bisa tidur jam 22.00 malam dan cobalah terapkan tips tidur yang berkualitas. Tidur yang nyaman dan tidak begadang akan membuatmu tetap bisa mempertahankan energi, tubuhmu lebih segar dan pikiranmu lebih fokus saat hari pendadaran tiba. Jadi, semua pertanyaan bisa kamu babat habis tanpa rasa letih atau pikiran yang melayang-layang.

6. Jangan Lupa Sarapan

Selain tidur dengan nyenyak, makanan yang bergizi juga bisa membuat otak dan tubuhmu jadi lebih segar. Alih-alih makan seadanya karena sibuk menyiapkan sidang, sebaiknya kamu justru harus sarapan makanan sehat pada pagi menjelang pendadaran.

Kamu bisa konsumsi makanan yang kaya akan asam amino seperti telur, daging, atau ikan agar pikiranmu bisa lebih tajam. Jangan lupa konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi dan gandum agar lebih berenergi dan tak pingsan saat 2 jam ujian. Lalu agar tambah fresh nikmati saja buah dan sayur. Sarapan makanan seperti ini bukan hanya membuatmu berenergi, tapi juga membuat pikiranmu lebih fokus saat dihujani pertanyaan oleh dosen penguji.

7. Datanglah Lebih Awal Sebelum Sidang di Mulai

Istimewanya ujian pendadaran dari ujian yang lainnya adalah sifatnya yang personal. Tanpa kehadiranmu dan kehadiran dosen penguji, ujian tidak akan terjadi. Jadi, terlambat adalah hal yang wajib kamu hindari. Jika ujianmu dimulai pukul 10 pagi, datanglah ke kampus pukul 9 pagi.

Datang lebih awal bisa membuatmu beradaptasi dengan ruangan ujian dan pikiranmu lebih tenang. Mungkin kamu bisa memeriksa layar LCD, memastikan baterai laptop terisi penuh, mengecek ulang berkas-berkas ujian, dan nikmati suasana ruang ujian sembari menunggu dosen penguji datang. Dengan begitu ruang ujian yang konon menyeramkan akan terasa lebih homy. Pikiranmu lebih tenang dan siap menghadapi pendadaran karena semua sudah siap dengan matang.

8. Bersikap Jujur 

Pendadaran skripsi pasti akan menuntutmu menjawab pertanyaan dari dosen penguji. Bisa jadi, pertanyaan ini akan berujung pada diskusi panjang yang membuatmu tersudut sendirian. Jika sudah begini, jangan berharap lulus dan mendapat A jika kamu keras kepala dan menyanggah dosen. Apalagi jika sanggahan yang kamu lontarkan tidak masuk akal di mata dosen.

Nah, tanpa harus menutupi cela penelitian, gak ada salahnya kamu coba berdiskusi dengan pikiran terbuka. Mungkin penelitianmu memang belum sepenuhnya bisa menjawab rumusan masalah yang kamu buat, maka akui saja itu dan berdiskusilah secara ilmiah agar kamu tahu apa yang harus kamu tambahkan dalam periode revisi. Mengakui bahwa penelitianmu bercela bukan berarti kamu gagal mempertahankan skripsi. Toh tidak ada sama sekali hasil karya ilmiah yang sempurna, termasuk hasil karya ilmiah dari dosen-dosen pengujimu sendiri.

Yang terpenting adalah data yang kamu masukan itu benar tanpa ada rekayasa atau kebohongan. Dengan jujur seperti ini, kamu justru bisa keluar dari sidang dengan senang hati.

9. Percaya dan Jangan Anggap Sidang Menyeramkan!

Selama ini mungkin kamu sering termakan isu bahwa pendadaran adalah ujian yang menyeramkan. Konon, kamu bakal dicerca dengan berbagai pertanyaan yang membuatmu kelimpungan, atau diskusi yang menyudutkan. Padahal semua itu bisa jadi hanya sebatas isu belaka lho. Kalau skripsimu sudah jelas ke mana arahnya, dosen penguji pun akan senang hati menyidangmu.

Daripada frustrasi, lebih baik fokus saja untuk menyiapkan materi. Kamu bisa melaksanakan tips dari Hipwee dan jangan lupa berdoa agar diberi kemudahan.

Kamu yang melakukan penelitian, jadi pasti kamu yang lebih menguasai. Kamu yang menulis naskah, jadi kamu yang lebih paham. Anggap saja ujian skripsi sebagai ajang diskusi bersama sang ahli (dosen penguji) agar penelitianmu lebih sempurna. Dengan begitu, dijamin dua jam pendadaran akan terasa cepat berjalan.

Baca Juga: 
  1. Daftar Rangking Pendidikan Negara-negara ASEAN, Indonesia?
  2. Bingung Milih Souvenir Pernikahan? Yuk Langsung Saja Intip!
  3. Bikin Ngakak! Inilah 5 Percakapan Orang Gaptek
  4. Ini 5 Tanda Pria Yang Benar-Benar Tulus Mencintaimu
  5. Wow, Inilah Jadinya Jika 500 Anggota Keluarga Foto Bersama
(Ref: diahanggra, catatansandk.net, hipwee.com)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga