10 Februari 2017

author photo
Mungkin kamu pernah berfikir seberapa mematikankah efek radiasi nuklir untuk makhluk hidup? Bencana nuklir di kota Chernobyl, Ukraina pada tahun 1986 silam dapat menjadi gambaran untuk kita betapa keganasan radiasi nuklir yang mematikan. Dan bagaimana radiasi nuklir bisa merenggut nyawa kamu? Yuk langsung saja simak!

Radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. 

Ilustrasi Nuklir
Dosis radiasi dapat diukur dengan menggunakan satuan unit Grays (Gy). Rata-rata paparan radiasi dari pemeriksaan X-ray berkisar jauh di bawah 0,1 Gy. Sementara itu, tanda dan gejala penyakit radiasi biasanya muncul ketika tubuh telah menyerap lebih dari 1 Gy dan bila mencapai lebih dari 10 Gy dapat menimbulkan kematian. Tanda-tanda awal gejala penyakit radiasi nuklir adalah mual dan muntah. Jika terpapar dosis yang lebih tinggi, maka tubuh akan mengalami gejala yang lebih berat seperti diare, sakit kepala, demam, pusing, kelelahan, rambut rontok, muntah darah, hingga infeksi di berbagai organ tubuh yang dapat berakhir pada kematian.

Ini Dampak Buruk Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan!

Kasus penyakit radiasi nuklir mulai booming sejak terjadinya ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Dan yang lebih dahsyat, ketika PLTN Chernobyl meledak dan meluluhlantakkan kota tersebut. Reaktor nuklir yang rusak akan mengeluarkan bahan yodium radioaktif dan cesum. Bahan tersebut dipercaya menyebabkan ratusan ribu pekerja dilaporkan meninggal baik saat kejadian atau karena penyakit radiasi nuklir yang timbul pasca-insiden tersebut.  Adapun dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:

Menghancurkan Sel-sel Tubuh 

Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan terhadap radiasi nuklir dosis tinggi adalah sel-sel pada lapisan perut, usus, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Dan pada fase inilah, radiasi nuklir mulai aktif merenggut nyawa seseorang.

Kanker 

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar radiasi nuklir berisiko besar terkena kanker tiroid. Terutama pada anak-anak yang lebih muda. Efek jangka panjang radiasi nuklir juga dapat membuat seseorang terkena kanker darah, kanker paru-paru, hingga kanker payudara.
Gangguan Perkembangan Anak. Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi perkembangan tumbuh kembang anak.

Kerusakan Jaringan Kulit 

Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Anda akan mengalami gejala seperti kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut, atau bahkan kebotakan permanen.

Beberapa Penanganan Untuk Penyakit Radiasi Nuklir Yang Perlu Anda Ketahui

Tujuan pengobatan untuk penyakit radiasi nuklir lebih kepada pencegahan kontaminasi radioaktif yang lebih lanjut, yakni dengan mengobati luka, trauma, gejala, dan meringankan rasa sakit yang ditimbulkan. Pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi tambahan dan pastikan untuk mencuci bagian kulit yang terkena radiasi dengan air dan sabun. Untuk pengobatan sumsum tulang belakang yang rusak, dokter akan memberikan protein yang bekerja menstimulasi  granulosit yang berguna meningkatkan jumlah sel darah putih, yang dapat melawan efek dari radiasi pada sumsum tulang.

Selain itu, dokter juga akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel-sel darah yang hilang, atau bahkan transplantasi sumsum tulang. Dalam gejala-gejala lainnya seperti pembesaran kelenjar tiroid atau kanker tiroid, dokter akan memberikan pil kalium iodida, pil tersebut berguna untuk mencegah penyerapan molekul radioaktif yang berasal dari radiasi nuklir.

Baca Juga: 
  1. Astaga! Balita Ini Makan Cabai Seperti Makan Permen!
  2. Astagfirullah, Inilah Perempuan Yahudi yang Meracuni Nabi Muhammad
  3. Serem! Di Langit Texas Ada Ribuan Burung Hitam Yang Bersuara Menyeramkan!
  4. Jangan Khawatir Memiliki Kuku Kuning? Ini Cara Mengatasinya!
  5. 18 Foto Lucu Jika Sang Ayah Iseng Saat Menjaga Anaknya, Dijamin Bakal Nyengir
(Ref: diahanggra, catatansandk.com, alodokter.com)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Baca Juga