08 Januari 2017

author photo
Media massa konvensional semakin hari semakin tenggelam. Salah satu yang sudah sangat ketinggalan zaman adalah radio. Konsep dunia dalam genggaman yang digaungkan industri ponsel pintar, memungkinkan orang bisa mendengar radio melalui streaming.

Berdasarkan hal tersebut, Norwegia memproklamirkan diri sebagai negara pertama yang memutuskan untuk meniadakan seluruh gelombang FM pada radionya. Semua saluran dipastikan beralih ke sistem penyiaran digital.

Radio
Melansir Popular Mechanics, Minggu (8/1/2017), ketika permintaan untuk mematikan saja pemanfaatan FM untuk radio, isu itu terbilang sangat tidak menarik dibahas. Akan tetapi, parlemen kemudian mengabulkan juga saran tersebut.

Sayangnya, hanya sedikit orang yang bersuka ria dengan keputusan tersebut. Sebuah jajak pendapat nasional di Norwegia menyebut 66 persen respondennya menentang peniadaan saluran FM. Hanya 17 persen yang mendukungnya.

Warga mengakui bahwa mendengarkan radio FM memang cara usang. Meski begitu, banyak orang yang masih suka menikmati media penyiaran berbasis suara itu dengan metode tradisional. 

Setidaknya, radio FM akan sangat menghibur para pengguna jalan yang berkendara dengan mobil. Mendengarkan musik yang diputar dari piringan kaset atau dari sambungan USB tidak selalu menjadi pilihan utama.

Sedikitnya ada jutaan mobil di jalan raya yang bisa menerima pancaran gelombang FM, mendengarkan berita teraktual dan penting. Selain itu, untuk orang yang sudah sangat tua dan hidup di era radio konvensional, mereka lebih akrab dengan radio FM daripada harus dipaka beralih ke radio digital. Kebijakan ini diperkirakan akan membuat mereka merasa kehilangan.

Alasan sebenarnya pemerintah mematikan saluran radio berbasis FM lebih untuk memangkas biaya yang dikeluarkan jika harus membiarkan dua sistem berjalan sekaligus. Jaringan penyiaran FM dan digital (DAB) masing-masing memerlukan biaya sekira USD29 juta atau Rp387 miliar untuk dikelola. Uang itu menurut pemerintah seharusnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Norwegia adalah negara besar yang dihuni oleh sedikitnya 5 juta penduduk. Tempat tinggalnya tersebar di daerah pegunungan yang membuat penyiaran jarak jauh sulit dilakukan.

Para pendukung penguburan saluran FM mengatakan, DAB akan merambatkan gelombang suara yang lebih jelas dan ramah lingkungan. Saluran berbasis digital tersebut juga akan memungkinkan pendirian stasiun radio baru delapan kali lebih banyak ketimbang masih menggunakan FM. Bahkan dengan harga yang sama.

Selain Norwegia, Swiss juga pernah mengemukakan rencana serupa. Namun, mereka memutuskan untuk mematikan sistem gelombang FM secara menyeluruh pada 2020. Inggris dan Denmark kabarnya juga tengah mempertimbangkan kemungkinan tersebut. Norwegia di sini akan menjadi pelopor dan pembuka jalan bagi negara-negara lain yang hendak mengikuti jejaknya.

Baca Juga :
  1. Beginilah Pengaruh Tinta Tato Pada Kesehatan Tubuh Manusia
  2. Ternyata Musibah Tsunami Aceh 2004 Adalah Peringatan Allah
  3. Astaga, Segelintir Warga Papua Robek Serta Bakar Bendera Merah Putih Ini Viral di Sosial Media
  4. Ketika Bus-bus Pembawa Pengungsi Aleppo Dibakar
  5. Ternyata Fenomena Suami-suami Takut Istri Pertanda Akhir Jaman atau Kiamat

(Ref: sandk, catatansandk.com, okezone.com, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga