09 Oktober 2016

author photo
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi.

Apabila Anda ingat pelajaran IPA saat SMP atau SMA, tentu Anda sudah tahu bila sebagian besar air hujan itu berasal dari air laut. Sebagian lainnya dari danau dan sungai. Namun, apakah Anda tidak penasaran mengapa air hujan tetap tawar tidak asin?

Semua kesalahan matahari

Matahari setiap hari menyinari seluruh kawasan Bumi, termasuk lautan. Rata-rata kawasan laut seluas satu meter persegi mendapatkan energi matahari sebesar 1 kilowatt. Nah, energi ini mampu memanaskan dan menguapkan air laut. Uap air itu kemudian akan naik ke atas dan terkumpul hingga membentuk awan bakal hujan.

Fenomena Gerhana Matahari
Sayangnya, energi matahari yang terbatas 1 kilowatt itu hanya mampu menguapkan air laut, tidak termasuk ion-ion di dalamnya. Kenapa air laut asin, ion klorida dan sodium-lah yang menyebabkan air laut asin.

Singkatnya, energi matahari hanya mampu mengangkat uap air ke atas, tidak termasuk garam yang terkandung di air laut tadi. Akibatnya awan hujan tetap berupa air murni yang rasanya tawar.

Bagaimana kalau hujan asam?

Di abad ke-21 ini banyak kawasan Bumi yang terkena hujan asam. Hujan asam tidak disebabkan oleh air yang berasal dari laut, melainkan kontaminasi yang terjadi pada saat mendung.

Hujan pada dasarnya memang bersifat asam (memiliki pH di bawah 5,6), semua akibat kontaminasi gas karbondioksida pada awan hujan.

Ilustrasi Hujan Asam
Pada kasus hujan asam yang berbahaya, kontaminasi tidak hanya diakibatkan oleh tingginya konsentrasi gas karbondioksida, tetapi juga keberadaan belerang dan nitrogen. Gas-gas tadi, terutama belerang ada akibat pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik.


Air hujan asam dapat akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Hujan asam juga berbahaya bagi kendaraan dan besi karena bisa mempercepat proses pengkaratan. (sandk, NOAA, The Naked Scientist, medeka.com)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga