30 Oktober 2016

author photo
Maka amal (perbuatan) adalah salah satu dari bagian-bagian keimanan yang empat. Maka tidak dikatakan, amal adalah syarat sempurna (iman) atau ia konsekwensi (iman). Karena ini merupakan pendapat Murji’ah dan kami tidak mengetahui Ahlussunnah berpendapat bahwa amal adalah syarat sempurna (iman).

Semua manusia yang dimuka bumi ini yang bernyawa pasti nantinya akan mengalami kematian. Begitu pula yang akan dialami oleh manusia. Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara. Maka dari itu carilah amalan yang menguntungkan untuk akhirat nanti. Jangan pernah berfikir hanya nikmat di dunia. Karena nanti kita akan kembali kepad-Nya. Dan di dalam kubur kita tidak ditemani oleh siapa pun bahkan harta benda sekalipun. Tidak ada yang bisa menemani kita selain amal ibadah kita selama hidup di dunia

Alam Kubur
Kisah ini berawal ketika seorang wanita yang sering menyapu masjid Nabawi di zaman Rasulullah. Saat ia wafat, Rasul pun merasa kehilangannya. Para sahabat memberitahu beliau bahwa wanita itu telah meninggal di malam hari dan dikubur pada kala itu juga. Para sahabat tidak memberitahu Rasul saat itu sebab tidak sampai hati. Lalu Rasul ingin ditunjukkan kuburnya. Sesampainya di kubur sang wanita, beliau lalu menyalatinya dan bersabda bahwa kuburan ini sangatlah gelap untuk penghuninya. Allah SWT akan menyinari kuburnya dengan shalat Rasul.

Setelah mayat dikuburkan maka tanah akan semakin menyempit dan menjepit tubuhnya. Tidak seorang pun baik kecil, besar, jahat ataupun sholeh dapat selamat dari kuburnya yang sempit ini. Sejumlah hadits menjelaskan bahwa Saad bin Muadz terhimpit oleh kubur dimana kematiannya menggerakkan arsy, semua pintu langit terbuka, dan tujuh puluh ribu malaikat menyaksikannya.

Riwayat lain menjelaskan jika inilah yang membuat pintu-pintu langit terbuka, arsy bergerak, dan tujuh puluh ribu malaikat menyaksikan kematiannya. Meskipun demikian, kubur tetap menghimpitnya dan menjepitnya namun ia kemudian dilepaskan.

Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya setiap kubur memiliki himpitan dan jika seseorang selamat dari himpitan itu maka ia akan selamat seperti Saad Ibn Muadz yang juga selamat.

Baca Juga:
  1. Beginilah Cara Rasulullah Menjaga Kesehatan
  2. 7 Wanita Berhijab Yang Mampu Mengalahkan Tekanan Yang Berada di Negara Minoritas Islam

Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa siapa saja yang melafalkan surat An-Nisa’ pada hari Jum’at, maka ia akan dibebaskan dari himpitan kubur ini. Amalan untuk menerangi alam kubur harus dilakukan untuk menghindarkan diri dari gelapnya kubur tersebut.

Berdasarkan kisah di atas, kita tahu bahwa kematian sudah ada di depan kita. Ternyata tidak hanya kematian yang menjadi suatu hal menakutkan akan tetapi kehidupan di alam kubur. Selain gelap dan tidak ada teman di sana. Kubur juga akan menghimpit siapa saja mayit yang ada di dalamnya. Bahkan, ia tidak hanya menghimpit orang pendosa tapi orang shaleh pun juga akan merasakannya. Meskipun pada akhirnya Allah akan membebaskan orang shaleh dari himpitan ini. Tidak hanya sampai di situ. Di alam kubur kita juga akan dijumpai dua malaikat, yakni Mungkar dan Nagkir dimana mereka akan memperlakukan kita sebagaimana perilaku dan perbuatan kita saat hidup di dunia.

Demikian penjelasan artikel mengenai amalan yang mampu menerangi gelapnya kubur dan selamat dari himpitan kubur. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberikan kita semua hidayah dan kita jadikan renungan hidup untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. (diahanggra, bacaberitafb.blogspot.co.id)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga