02 September 2016

author photo
Sepatu peninggalan suku Aborigin Australia ini terbuat dari bulu unggas dan rambut manusia. Keberadaannya tak lepas dari kurdaitcha, para algojo Aborigin.


Kurdaitcha adalah kelompok yang bertugas sebagai algojo dalam masyarakat Aborigin kuno. Dilansir , orang Eropa juga menggunakan nama ini untuk menyebut interlinia, sepatu yang biasa dikenakan oleh para kurdaitcha. Isitlah ini berasal dari suku Aborigin yang mendiami wilayah Autralia Utara. Sementara di Australia bagian selatan, sepatu tersebut disebut intathurta.


Menurut Shawcross to Ciokajlo, interlinia atau intathurta terbuat dari campuran bulu burung emu yang dijalin dengan rambut manusia, kemudian direkatkan dengan darah manusia. Namun proses pembuatan sepatu ini sendiri masih menimbulkan tanda tanya bagi para peneliti. Bagaimana mungkin darah saja bisa merekatkan bulu dan rambut pada sepatu.

Sepatu ini dianggap sakral, hanya boleh dikenakan oleh para kurdaitcha saat hendak menjalankan ritual kutukan. Suku Aborigin menjatuhkan hukuman mati kepada orang yang dianggap bersalah dengan kutukan. Wanita dan anak-anak bahkan dilarang keras melihatnya.


Menurut Spencer & Gillen, sebelum mengenakan sepatu, kurdaitcha harus menjalani ritual khusus. Tulang yang menonjol di dekat kelingking kaki harus 'dilunakkan' dengan sebongkah batu yang dibakar hingga membara. Setelah itu barulah kaki bisa dimasukkan ke dalam sepatu. Ritual inilah yang menyebabkan para kurdaitcha memiliki kelaian di bagian kaki mereka.

Sumber merdeka.com (berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga