Anak-anak yang asyik berkutat dengan gadget, seperti ponsel pintar maupun komputer tablet, sudah menjadi pemandangan yang biasa ditemui di mana-mana. Bahkan, yang berusia balita sekali pun. Saking asyiknya, mereka bahkan bisa berjam-jam memainkan gadget, tanpa ingat istirahat, dengan posisi gadget yang sangat dekat dengan mata.
Kalau Anda mendapati anak-anak Anda seperti itu, hati-hati, karena jika tidak diantisipasi dengan baik, bukan tak mungkin mereka bisa mengalami berbagai gangguan penglihatan. “Biasanya, orang tua baru mengajak anak-anak ke dokter mata setelah mereka mengalami gangguan di sekolah,” ungkap dr. D. A. M. Canara Sari, SpM, spesialis mata anak dari klinik mata SMEC Jakarta, yang biasa dipanggil dr. Nanda.
Ada tiga gangguan penglihatan yang berisiko dialami anak akibat penggunaan gadget yang terus-menerus dalam jangka panjang, menurut dr. Nanda, yaitu kelelahan pada mata atau astenopia, mata kering dan rabun jauh atau myopia.
Seperti halnya pada orang dewasa, ketika mata mengalami kelelahan, pupil lambat bereaksi terhadap cahaya karena telah berlebihan terkena cahaya. Hal itu karena otot-otot mata dipaksa bekerja keras, terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Ketika otot mata letih, maka mata akan terasa tidak nyaman atau sakit, perih, panas, iritasi akibat mata yang kering, mengantuk, merah dan berair. Kondisi-kondisi itu dapat memengaruhi pandangan, sehingga penglihatan terasa buram, ganda, dan kemampuan melihat warna menurun. Tak jarang, menurut dr. Nanda, gejala-gejala itu juga diikuti sakit kepala.
“Kita memang sulit mengetahui gejala-gejala mata lelah tersebut pada anak yang masih kecil dan belum bisa berkomunikasi dengan orang tuanya. Namun orang tua bisa mewaspadai anak mengalami kelelahan pada mata, ketika anak mengalami refleks berkedip yang lebih sering. Karena biasanya, kalau mata lelah, air mata juga akan cenderung kering, sehingga anak jadi lebih sering berkedip,” tambah dr. Nanda. ”Meski demikian, ada juga penyakit lain yang bisa menyebabkan hal itu, seperti alergi.”
Selain itu, bila anak sudah punya kecenderungan rabun jauh – akibat faktor genetik, yang diturunkan oleh orang tua yang myopia, maka risiko penambahan minus mata anak bisa lebih cepat dengan penggunaan gadget berlebihan. “Bukan gadget yang menimbulkan myopia, tetapi aktivitas anak yang terbiasa melihat benda-benda berjarak dekat secara berlebihan. Hal itu akan mengganggu dan menurunkan fokus mata mereka untuk benda-benda berjarak jauh. Risiko myopianya pun bisa muncul lebih awal, atau penambahan minusnya lebih besar,” kata dr. Nanda.
Untuk itu, perhatikan beberapa saran dari dr. Nanda berikut ini :
Jarak antara mata dengan layar
Jangan biarkan anak terlalu mendekatkan layar gadgetnya ke mata. Atur jarak gadget 30-40cm dari mata. Perhatikan juga letaknya, sebaiknya agak lebih rendah dari ketinggian mata, setidaknya bagian tengah layar gadget antara 10-23cm di bawah posisi mata.
Sebaiknya cahaya ruangan tempat anak Anda beraktivitas dengan gadget tidak terlalu terang maupun redup. Cahaya ruangan yang terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan. Sementara ruangan yang terlampau gelap dapat mempercepat kelelahan mata karena kontras cahaya layar gadget dengan ruangan sekitarnya jadi sangat tinggi, sehingga gadget pun akan memberikan cahaya berlebihan.
Level pencahayaan layar
Atur seminimal mungkin karena itu memberikan pengaruh besar pada kontraksi mata.
Jeda
Batasi waktu penggunaan gadget anak hanya satu jam per hari, dan usahakan setiap 30 menit anak beristirahat selama lima menit. Atau, terapkan rumus 20, 20 20. Setiap 20 menit penggunaan gadget, istirahatkan selama 20 detik dan ajak anak melihat benda-benda berjarak 20 kaki atau enam meter. Pastikan juga anak lebih lama bermain di luar rumah, karena menurut dr. Nanda, sinar matahari dapat menghambat hormon yang mempercepat pertumbuhan bola mata, sehingga risiko penambahan minus mata anak lebih kecil. Jangan lupa juga ingatkan anak berkedip untuk membasahi matanya, agar tidak menimbulkan mata kering
Source readersdigest.co.id (berbagai sumber)
artikel yang bermanfaat. Thanx infonya
BalasHapusPemakaian gadget pada anak harus di batasi.
BalasHapus