11 Mei 2016

author photo
OLEH STMIK RAHARJA
Dosen : Darwin Purba, SKom, MM

TECHNOPRENEURSHIP

Jika seseorang mengosongkan dompetnya untuk dimasukkan ke kepalanya, tak akan ada yang dapat mengambilnya. Sebuah investasi untuk pengetahuan selalu memberikan bunga tertinggi. (Benyamin Franklin)

Dari jiwa yang berpikir tentang kesuksesan dan rasa percaya diri, kita akan merasa kuat dan kompeten. Sehingga kita bisa bekerja dan memperoleh hasil yang lebih baik dengan apapun yang kita lakukan. (Andrie Wongso)

Kekuatan tidak datang dari kekuatan fisik, tetapi berasal dari kemampuan yang keras.
(Mahatma Gandhi)

Risiko adalah Tantangan untuk dihadapi, bukan alasan untuk mundur
dan berhenti.

Buah Akal adalah Ilmu pengetahuan Buah Jiwa adalah Iman
Buah Ketekunan adalah Kemajuan Ekonomi

SIAPAKAH ORANG KAYA ITU ?

Di Amerika  99 % orang kaya berasal  dari 4 kategori:
  • 74 %  adalah Wirausahawan (entrepreneur + teknopreneurship)
  • 10 %  adalah Execitive senior
  • 10 % adalah Dokter, Pengacara,Artis, Dosen & Profesional 5 % adalah Salesman dankonsultan penjualan dll
  •  1 %  adalah Warisan, Olah Ragawan dan lain-lain
Menjadikan Mahasiswa Mau dan Mampu :
  1.   BERPRODUKSI
  2.   MEJUAL
  3.   MENGEMBANGKAN USAHA  (DIVERSIFIKASI)
  4.   MEMIMPIN/MANAJER
  5.   MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA
  6.   DAN LAIN-LAIN
“Making  People before They are making products”

Konsep Sederhana Pemasaran


Technopreneurship can be defined as..


Pelanggan Mau Membeli (Cost) Untuk Nilai, Manfaat dan Mutu
  1. Nilai Pelanggan (Customer Value) :
  2. Selisih antara manfaat yang diperoleh pelanggan dengan  memiliki dan    menggunakan suatu produk dengan biaya  yang dikeluarkan untuk memperolehnya.   
  3. Manfaat : Perkiraan pelanggan tentang kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
  4. Biaya (Cost) : Adalah pengorbanan (Rp atau waktu) untuk mendapatkan produk
Nilai = Total Manfaat – Total Biaya


Tiga Pemikiran yang melandasi Konsep Pemasaran Berwawasan Sosisal


KEBUTUHAN MANUSIA YANG DAPAT DIPRODUKSI
  1. Pemampaatan  Kebutuhan  Air (Water)
  2. Pemamfaatan Kebutuhan Udara Bersih Oxygen)
  3. Pemamfaatan Cahaya (Sun Light)
  4. Pemampaatan Kekayaan Bumi  (Earth)
  5. Pemamfaatan Energi (Energy)
  6. Pemamfaatan Kebutuhan Tubuh Sehat (Health )
  7. Pemamfaatan Pertanian (Agriculture)
  8. Pemamfaatan Keaneka Ragaman  Hayati (Biodiversity)
  9. Pemamfaatan Teknologi (Technology)
  10. Pemamfaatan Kebutuhan Pangan (Food)
  11. Pemamfaatan Fasilitas Kuliah (School)
  12. Pemamfaatan Kebutuhan akan Obat (Medichine)
  13. Dan Lain-lain 
MEMBANGUN KREATIFITAS DIRI
  1. High Echeivment; Mempunyai keinginan dan tekad menjadi pemimpin dengan bisnis besar.
  2. Oportunity Analyzer : Dapat menganalisa kebutuhan masyarakat dan menjadi PELUANG WIRAUSAHA.
  3. High Dicipline : Memiliki displin pribadi yang sangat kaut atas terwujudnya keinginan menjadi kenyataan bisnis pribadi atau kelompok.
  4. Kreatif dan Inovatif : Memiliki insiatif atas suatu hal yang lebih baru dan berguna bagi banyak orang.
  5. Desire for Responsibility : memiliki rasa bertanggung jawab dan berkeinginan yang lain memiliki ketergantungan atasnya.
  6. Misfit Condition : dimana bila ingin jadi technopreneurship adalah yang merasakan terpenuhinya kebutuhan atas keuangan yang segera dalam kata lain terjepit secara keuangan.
  7. Future Oriented : seorang technopreneurship harus mempunyai hitng-hitungan orientasi masa depan demi kemakmuran orang-orang dan pribadi
  8. High Energy Level : harus memiliki daya juang yang tinggi guna mewujudkan cita-cita membangun bisnis dan berhasil.
  9. Problem Solver: seorang technopreneurship harus mampu memecahkan masalah bisnis termasuk sumberdaya yang dimiliki. Bila konsep bisnis adalah aplikasi dan dalam bentuk program, maka harus mampu menguasai paling tidak C++ ( McD, Kentucky Fried Chiken, Ayam Kremes, Ojek Online, Bukalapak dll.
  10. Commitment : seorang technopreneurship harus memili komitmen yang sangat kuat agar bisnis yang menjadi angan-angan terwujud.
MENCIPTAKAN KESEMPATAN (OPRTUNITY)
  1. Create Your Own Destiny : Ciptakan tujuan hidup sendiri dengan jujur dan bijaksana.
  2. Make a Difference: Buat perbedaan antara produk saya daengan produk yang lainnya dalam bisnis (ke khasan).
  3. Reach All Your Potensial: mengali seluruh potensial diri sedalam-dalamnya berupa kemampuan dan keahlian dalam sendiri.
  4. Defeat Your Handicap : belajar sungguh-sungguh dan spesial bagi pengetahuan yang kurang yang merupakan  inti bisnis. Jangan pernah percaya menggunakan keahlian orang lain untuk hal major (induk) berjalannya bisnis.
  5. Reap Unlimited Business : banyangkan keuntungan yang luar biasa dalam bisnis berupa keuntungan uang, moral dan lain-lain.
  6. Do What You Enjoy and Have Fun at It: rasakan dan lakukan jadi bisnis yang serasa kesenangan dan merupakan hobi. 



Contoh Perencanaan Produksi





Kosep Produksi dan Pemasaran HOLISTIK didasarkan pada pengembangan, perancangan dan implementasi


Mahasiswa Temukan Jawabannya dan Tentukan Topik Yang Menjadi Bisnis Pribadi dengan menggunakan 
  1. Membangun Kreatif  Diri 
  2. Menciptakan Kesempatan Kerja
  3. Kebutuhan Manusia Yang Dapat Diproduksi
  4. Konsep Dasar Sistem Ekonomi
HARAP DITULIS/GAMBARKAN

BAHAN BAKU
  1. “Bahan baku merupakan bahan yang memebentuk bagian menyeluruh”, Mulyadi (2005;275).
  2. “ Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri”, Masiyal Kholmi (2003;29). 
  3. “Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang”, Suyadi Prawirosentono (2001;61) . 
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakan bahan mentah yang utama didalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi (Singgih Wibowo, 2007:24) dan menurut (Masiyal  Kholmi 2003:172) bahan baku  memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan, 

Bahan Baku :
Merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari perusahaan lain dan ini merupakan produksi akhir dari para pensuplai. 

Sebagai contoh, kertas cetak merupakan produk akhir dari pabrik kertas, akan tetapi merupakan bahan baku bagi perusahaan percetakan.


Jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri adalah :
  1. Bahan baku langsung (Direct Material). Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian-bagian utama dari pada barang jadi yang di hasilkan. 
  2. Bahan Baku Tidak langsung (Inderect Material). Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.  Sebagai contoh jenis dari bahan baku adalah apabila barang jadi yang di hasilkan adalah meja dan kursi , maka yang merupakan bahan baku langsung dari pembuatan meja dan kursi tersebut adalah Kayu, sedangkan yang termasuk kedalam bahan baku tidak langsung adalah paku dan plamir yang berfungsi sebagai perekat kayu dan dasar cat untuk kursi yang dihasilkan.
Menurut (Masiyal  Kholmi 2003:172) bahan baku  memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :
  1. Perkiraan pemakaian
  2. Harga bahan baku
  3. Biaya-biaya persediaan
  4. Kebijaksanaan pembelanjaan
  5. Pemakaian sesungguhnya 
  6. Waktu tunggu
Pentingnya Persediaan (inventory) bahan baku :
  1. Persediaan adalah kekayaan lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaarr bahan mentah (bahan baku / material), barang setengah jadi dan barang dalam proses, Prawirosentono (2001),
  2. Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan, (Gitosudarmo, 2002)
  3. Persediaan sebagai barang barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, Soemarso (1999).
  4. Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang belum digunakan, persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akan datang pada saat aktif. (Yuliana, 2001) 
Metode Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Persediaan (inventory) adalah salah satu aset yang sangat mahal dalam suatu perusahaan. Pada satu sisi, manajemen perusahaan menghendaki biaya yang tertanam pada persediaan itu minimum, namun di lain pihak manajemen juga harus menjaga agar persediaan tidak habis dan mengganggu proses produksi yang berjalan.

Manajemen harus mengatur agar perusahaan berada pada suatu kondisi yang dapat memenuhi kedua kepentingan sebagai persediaan adalah raw materials, work in process dan finished goods. 

Berapa banyak harus disediakan dan kapan penyediaan itu dilakukan?
Fungsi pengendalian persediaan pada suatu perusahaan antara lain adalah:
  1. Menghindari keterlambatan dan kegagalan produksi
  2. Menghindari keterlambatan pengiriman
  3. Menghindari ada material/part yang rusak
  4. Menghindari kenaikan harga
  5. Mendapatkan diskon bila membeli dalam jumlah tertentu
  6. Menjamin kelangsungan produksi
Tujuan dari pengendalian persediaan adalah meminimalkan biaya-biaya yang timbul akibat dari adanya persediaan tersebut adalah:
  1. Holding cost, adalah biaya yang ditimbulkan oleh penyimpanan persediaan dalam gudang pada periode waktu tertentu, 
  2. Ordering/Setup cost. Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pemesanan persediaan dalam sekali pesan, Secara prinsip, setup cost adalah order cost pada saat bahan telah/sedang diproses. Pada banyak kasus, setup cost sangat berkorelasi dengan setup time (setup time dapat dieliminasi dengan inovasi mesin dan perbaikan standard bahan baku). 
  3. Stock out cost, adalah kerugian akibat demand tidak terpenuhi pada periode tertentu, seperti: kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan, biaya pemesan-an khusus, adanya selisih harga, terganggunya operasi, dan tambahan pengeluaran kegiatan manajerial.
Model-model pengendalian persediaan adalah:
  1. Model pengendalian deterministik, adalah model yang menganggap semua parameter telah diketahui dengan pasti. Untuk menghitung pengendalian persediaan digunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), yang merupakan model persediaan yang sederhana. Model-model lain yang dapat digunakan untuk pengendalian persediaan deterministik antara lain: Production Order Quantity (POQ), Quantity Discount, Economic Lot Size (ELS), dan Back Order Inventory.
  2. Model pengendalian probabilistik, digunakan apabila salah satu dari permintaan, lead time atau keduanya tidak dapat diketahui dengan pasti. 
Bagan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan


Faktor Penyebab Keberhasilan Proses Produksi Dimulai dari Mutu Bahan Baku diantarnya :
Jenis Barang, dimana barang yang diproduksi sebaiknya harus barang-barang yang sesuai dengan permintaan konsumen, baik desain maupun spesifikasi tiap barang yang dihasilkan

Mutu Barang, tergantung kepada beberapa faktor, sebagai berikut :
  1. Mutu bahan baku, bahan mentah, bahan kemasan, jenis dan sifat-sifat komponen produk yang lain.
  2. Proses pembantu yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
  3. Ketepatan proses pembuatan barang, cepat tetapi hasilnya baik merupakan kiat keberhasilan.
  4. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses produksi.
  5. Mesin yang digunakan harus sesuai dengan teknologi yang ditentukan. 
  6. Keterampilan dan cara kerja buruh, kegairahan kerja, lingkungan kerja, perlengkapan kerja dan sebagainya.
Jumlah Yang Dihasilkan :
  1. Jumlah barang dipergunakan harus sesuai dengan yang diperlukan artinya dapat dianalisis antara “aktiva” dan standar material”, yakni membandingkan penggunaan bahan yang ditentukan.
  2. Waste atau bahan sisa yang terjadi diperhitungkan.
  3. Rejected product (produk yang under quality) yang ditentukan mendekati zero rejected.
  4. Kehilangan bahan karena pencurian.
Ketepatan Waktu Penyerahan Barang :
  1. Persedian bahan harus dijaga jangan sampai habis.
  2. Jadwal produksi
  3. Pengaturan jadwal tenaga kerja
  4. Laporan penyerahan barang dan laporan barang-barang yang belum diserahkan 
  5. Keterampilan, cara kerja dan peralatan kerja.
  6. Proses produksi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis barang pesanan.
TUGAS KEDUA PRAKTEK TEKNOPRENEURSHIP

Mendata Seluruh Bahan Baku Untuk Mewujudkan Mimpi Menjadi Kenyataan Sesuai Cita-Cita dalam bentuk Excel selengkap-lengkapnya dan selesai dalam satu minggu. 
  1. Segala Jenis Bahan Baku
  2. Karakteristik Bahan Baku
  3. Sumber Bahan Baku 
  4. Lokasi Sumber Bahan Baku
  5. Ketersediaan Bahan Baku
  6. Jenis Bahan Baku Pengganti
  7. Spesifikasi phisik berupa Berat, Panjang, Lebar, Luas, Warna, Uap, Bentuk, Model dan lain-lain
  8. Phisikal atau Virtual
  9. Aplikasi atau packaging

E-commerce. © Ecommercecenter.net

Download Materi PPT (HERE)

Pergunakanlah Materi Dengan Bijak!!!.................................

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga