Siapa sihh yang tidak mengenal makanan yang terbuat dari kedelai ini, yupps ia adalah Tahu. Bentuk dan teksturnya yang kenyal sangatlah enak dimasak dalam menu apapun, namun dalam membuat makanan inipun menyisakan limbah, yaitu limbah tahu.
Limbah dari produksi tahu ini pun bisa mencemari air. Dilansir DW, Agar tak cemari lingkungan, perempuan-perempuan di Yogyakarta ubah limbah tahu jadi fesyen. Yuk kita langsung simak saja cerita dari 5 perempuan cantik ini..
Proyek SOYA C(O)U(L)TURE
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Merancang 'haute couture'
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Salah satu proyek XXLAB adalah SOYA C (O) U (L) TURE. Inisiatif ini menggunakan metode digital dan biologis untuk merancang gaun, bahan kerajinan dan bentuk lain dari 'haute couture' dari proses produksi limbah tahu. Dalam foto ini, Anda bisa lihat bagaimana hasilnya. Tak disangka bukan? Dari limbah buangan bisa jadi busana seperti ini.
Berawal dari tahu
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Tahu dari kacang kedelai merupakan salah satu makanan favorit orang Indonesia. Ini sehat, karena mengandung banyak protein dan diproduksi dengan menggunakan proses biologis. Di Indonesia, produksi tahu mudah ditemukan, mulai dari industri rumahan sampai pabrik skala besar. Tapi terkadang, proses produksi ini menghasilkan limbah cair yang mencemari dan meracuni air dan sungai.
Bagaimana prosesnya?
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
XXLAB mengambil tahu limbah cair produksi tahu dari pabrik pembuat tahu. Mereka mendidihkan limbah cair itu dengan cuka, gula dan pupuk urea. Setelah itu, mereka menambahkan bakteri dan menunggu selama sepuluh hari sampai campuran menjadi selulosa mikroba. Langkah selanjutnya adalah menekan-nekan bahan itu guna mengurangi kandungan air. Setelah itu dibiarkan menjadi kering.
Unik, jadi barang komersil
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Hasilnya adalah kain-kainan atau bahan fesyen. Semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi barang ini pun ongkosnya murah. Dari bahan material ini, mereka tidak hanya memproduksi pakaian tapi juga dompet, sepatu dan tas.
Lakukanlah sendiri
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Metode pembuatan kain ini adalah salah satu contoh metode DIY (Do It Yourself) dan DIWO (Do It with Others), dengan menggunakan benda sehari-hari. Artinya, setiap orang bisa mencoba melakukannya sendiri di rumah. Proyek ini juga bisa menjadi alternatif bagi praktik ekonomi berkelanjutan untuk menciptakan sumber pendapatan atau untuk meningkatkan pendapatan perempuan di daerah miskin.
Pemenang penghargaan
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
XXLAB didirikan pada tahun 2013. Penggagasnya adalah Irene Agrivina Widyaningrum, Ratna Djuwita, Eka Jayani Ayuningtias, Asa Rahmana dan Atinna Rizqiana. XXLAB tumbuh sebagai usaha kolektif perempuan dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang untuk mengeksplorasi seni, sains dan teknologi dan menggabungkan terapannya.
Memerangi polusi dan kemiskinan
XXLAB SOYA C(O)U(L)TURE |
Dengan semua proyek mereka, XXLAB mencoba untuk mengeksplorasi solusi kreatif untuk hubungan yang sebelumnya tidak begitu banyak diteliti antara pengelolaan limbah, kekurangan pangan dan bahan bakar atau ketidakamanan, dan pengurangan kemiskinan. Sekali tepuk, bisa mengurangi pencemaran sekaligus memerangi kemiskinan.
(Ref: ikhsan, wowuniknya.net, Deutsche Welle, Ayu Purwaningsih, XXLAB (SOYA C (O) U (L) TURE)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net