Senin 23 januari 2017, kami pendaki berasal dari tangerang akan melakukan pendakian ke gunung tertinggi kedua di pulau jawa. Kami berangkat dengan 13 orang, dari terminal poris. Oh iya, sedikit tips pertama buat kalian yang mau mendaki gunung slamet. Kalo kalian yang berangkat naik bus, ambil jurusan terminal bobotsari & minta turun di perempatan serayu biar kalian irit ongkos dan gak jauh menuju basecamp. Hehe
Kami pun sampai di basecamp bambangan selasa pagi jam 9 pagi, lalu melakukan simaksi. Perjalanan dari basecamp ke pos 1 agak memakan waktu yang lama sekitar 2-3 jam, saat sampai di pos 1 kami disambut turunnya hujan disertai petir. Hingga menuju pos 2 salah satu dari teman kami terkilir karena medan yang sudah mulai sulit & licin. Di perjalanan pos 3 kami bertemu rombongan 5 pendaki juga berasal dari tangerang, dunia memang sempit sobat hehe. Lalu akhirnya pun kami bergabung menjadi 1 tim.
Dan tips kedua buat kalian yang ingin ngecamp, usahakan jangan ngecamp di pos 4 “samarantu” yang artinya ( hantu yang samar-samar ). Dan kejadian itu pun kami alami saat tiba di pos 4 samarantu, salah satu tim kami di bagian belakang atau istilah pendaki “sweeper”, dia melihat sesosok wanita yang dia kira pendaki wanita. Dan setelah ia lihat, sesosok wanita berambut panjang dengan wajah yang agak tidak jelas terlihatnya. Lalu kami pun, tak berlama-lama berhenti karena tidak ingin terjadi hal yang tak diinginkan. Kami pun akhirnya ngecamp di pos 5, lalu akan melakukan summit jam 3 pagi yang harus kami lewati pos 6, pos 7, pos 8, pos 9.
Di perjalanan menuju pos 7, saya & rekan saya mendengar seperti suara orang memanggil dengan suara “ssssttt..ssssttt...ssssttt” di sekitaran semak – semak. Lalu kami berdua hanya mengucap istighfar, dan bergegas berjalan kembali.
Pos 1 |
Pos 5 tempat yang cukup baik untuk mendirikan tenda |
Saat trek summit sudah terlihat indah alam ciptaan Tuhan |
Setelah melewati pos 8 & pos 9 , kami pun sampai di puncak jam 9 pagi. Alhamdulillah, cuaca cerah dan tak lama kami pun bergegas kembali untuk menuju pos 5 tempat kami ngecamp. Karena bila jam 10 ke atas kita diharuskan turun. Di perjalanan menuju pos 2 saat turun, kami pun dibagi menjadi 2 tim. Dan di tim ke 2 kami melihat sekelebat bayangan dua kali melintas depan kami. Tak lama kami berjalan, saya & rekan saya melihat seperti mata yang menyala, di dekat pohon yang seperti terlihat baru tumbang.
Saat tiba di pos 1, kami pun terjebak kabut tebal yang membuat tim kami memutuskan untuk kembali bermalam di pos 1. Saat jam 8 malam kami pun bertemu 3 pendaki dari jakarta, yang memaksa untuk turun. Setelah diberi nasihat oleh tim kami, mereka memutuskan untuk ngecamp karena takut terjadi hal yang tak diinginkan. Jam 4 pagi saya pun terbangun dan mendengar suara orang melipat tenda, setelah saya lihat keluar ternyata tidak ada pendaki yang melipat tenda. Lalu di pagi hari teman wanita saya, bercerita kepada saya melihat sosok hitam besar seatap berdiri di samping tenda.
Itulah pengalaman pendakian saya & rekan saya, karena gunung bukan tempat sembarangan jadi tetap jaga etika sobat. Terima kasih yang sudah membaca sampai selesai, semoga yang sudah membaca sehat selalu, panjang umur, & rezekinya lancar. Amin
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net