Mencuci tangan kini dimudahkan dengan hadirnya berbagai produk hand sanitizer. Namun, produk tersebut tidak selalu bisa menggantikan peran air dan sabun dalam membasmi kuman pada tangan. Hand sanitizer mengandung alkohol jenis ethyl alcohol. Zat ini berfungsi layaknya antiseptik.
Hand Sanitier biasanya digunakan oleh semua kalangan, misalnya dari anak-anak hingga dewasa. Biasanya Hand Snitizer ini digunakan pas sebelum makan dan menurut mereka agar kuman-kuman yang ada di sekeliling kamu tidak akan mencampuri makanan yang akan kamu makan.
Faktanya, beberapa penelitian ternyata tidak begitu sepakat dengan pemikiran tersebut. Pasalnya, cara kerja hand sanitizer adalah dengan melepaskan lapisan minyak terluar pada kulit. Hal ini biasanya mencegah bakteri yang memang sudah ada dalam tubuh tidak menempel lagi di permukaan tangan.
Hand Sanitizer |
Padahal, bakteri ini biasanya bukanlah bakteri yang bisa membuat kita sakit. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Barbara Almanza, profesor di Purdue University dalam bidang sanitasi memberikan kesimpulan yang menarik. Ia menyatakan bahwa sebenarnya gel pembersih tangan tidak secara signifikan mengurangi jumlah bakteri di tangan. Bahkan dalam beberapa kasus, hand sanitizer itu berpotensi meningkatkan jumlah bakteri pada tangan.
Nah, jadi mengapa produsen begitu berani mengklaim 99,9 % membunuh kuman? Begini, sebenarnya yang diklaim oleh produsen itu benar. Hanya saja produk diujikan pada benda mati sehingga betul sekali bahwa bakteri pada benda itu mati semua.
Masalahnya, produk itu bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda jika diujikan pada tangan. Berbeda hasilnya karena kompleksitas pada tangan manusia lebih sulit dilakukan pengujiannya. Sehingga pihak produsen menggunakan variabel yang bisa dikontrol hasilnya demi konsistensi hasil dari produk itu.
Nah persoalannya adalah aktivitas manusia dalam menggunakan tangan tidaklah konsisten. Jenis kuman dan bakteri yang dijumpai tiap hari mungkin silih berganti.
Baca Juga:
- Lebih Baik Mana? Air Rebusan atau Air Dalam Kemasan?
- Pelajaran Yang Sangat Berharga Dari Tragedi Genosida Umat Islam Bosnia
Departemen Kesehatan dan Masyarakat Amerika Serikat bahkan memberi rekomendasi bahwa penggunaan hand sanitizer tidak dapat dijadikan sebagai pembersih tangan utama di luar air. Namun disarankan hanya sebagai tambahan saja. Hal ini juga dibenarkan oleh Almanza, untuk membersihkan tangan, peran sabun dan air sebenarnya tidak bisa digantikan oleh hand sanitizer.
Sama halnya juga dengan sabun antibakteri yang belakangan juga mengklaim diri lebih efektif ketimbang sabun biasa.
Padahal sebenarnya semua jenis sabun, baik sabun biasa maupun sabun antibakteri sama efektifnya dalam hal mengurangi bakteri. Bahkan yang mengejutkan, penggunaan sabun antibakteri dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik pada beberapa bakteri. Kecuali sabun antibakteri yang digunakan di rumah sakit atau area klinis lainnya.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa area yang dibersihkan berlebihan dengan penggunaan antibakteri terus menerus dengan sabun antibakteri dan pembersih tangan dapat menghambat pengembangan sistem kekebalan tubuh khususnya pada anak-anak. (diahanggra, style.tribunnews.com)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net