08 Oktober 2016

author photo
Ternyata anak mudah Indonesia ini banyak sekali yang berbakat dan pintar. Bukan rahasia lagi bahwa negara kita Indonesia menjadi negara yang komsumtif akan berbagai macam barang dan keperluan sehari-hari. Contohnya saja adalah ketika ada produk baru dari luar negeri negara kita selalu menjadi serbuan berbagai macam produk dan inovasi dari luar.

Berbagai inovasi teknologi itu biasanya dihasilkan oleh negara asing yang mengendalikan teknologi. Sementara masyarakat Indonesia dinilai lebih menyukai sebagai konsumen dibandingkan menciptakan inovasi.

Namun hal itu tak selamanya benar. Pasalnya, ternyata masih banyak generasi muda Indonesia yang mampu melahirkan berbagai inovasi. Contohnya saja adalah inovasi dari anak muda Indonesia yaitu tablet khusus tunanetra sampai aplikasi anti bencana. Mau tau informasi selengkapnya, berikut informasinya...

1. Mahasiswa UB ini kembangkan produk kecantikan dari limbah

Tim Azala Skin Care
Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang ini berhasil mengembangkan produk perawatan kulit. Jangan heran, bahan dasar produk ini ternyata berasal dari limbah buah-buahan yang dijadikan ekstrak. Seperti, kulit buah manggis, kulit pisang dan kulit buah naga. Inovasi produk mereka berupa sabun mandi dan lotion diberi merek Azala Skin Care.

Produk inovasi tersebut dikembangkan oleh para Mahasiswa Jurusan Teknik yang menamakan diri Tim Azala Skin Care. Selain Sofia, Yuyun Drupadi A.A. (Teknik Kimia), Mohammad Rizal Fauzi (Teknik Kimia), Indra Barani (Teknik Mesin), Linggar Gara Putra S (Teknik Mesin), dengan dosen pembimbing Vivi Nurhadianty.

Mereka telah mendapatkan penghargaan berupa Gold Medal pada 3rd World Invention Creativity Contest (WICC) 2016, di Korea University Invention Association (KUIA) di Seoul Trade Exhibition & Convention (SETEC), Korea Selatan, 28-30 Juli lalu.

Kompetisi diikuti oleh 20 negara itu, Tim Azala Skin Care juga mendapatkan Special Award dari International Engineering Invention & Innovation Exhibition (I-ENVEX) Malaysia.

Sebelumnya, Tim Azala Skin Care juga mendapatkan penghargaan pada 27th Asian Young Inventors Exhibition (AYIE) 2016 di Malaysia dengan produk lotion anti kanker dari ekstrak kulit manggis.

2. Buat iBlind tablet khusus tuna netra sampai aplikasi antibencana

iBlind Muhammad Hanif Sugiyanto & Swakresna Edityomurti
Muhammad Hanif Sugiyanto, mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM dan Swakresna Edityomurti mahasiswa jurusan Teknologi Jaringan Sekolah Vokasi UGM membuat prototipe tablet untuk tuna netra. Prototipe yang diberi nama iBlind yang dirancang untuk mentransfer kode huruf digital menjadi huruf braille yang bisa dibaca penyandang tuna netra.

Menurut Hanif, prototipe ini bekerja dengan cara sederhana. Ada tiga alat yang digunakan untuk menjalankan prototipe tersebut yaitu Display yang berbentuk kotak dengan kode braille di permukaannya, modul GSM untuk menerima pesan, dan Software penerjemah huruf digital menjadi braille.

"Alat ini bekerja dengan cara menerima pesan melalui modul GSM, kemudian kode huruf digital yang diterima modul GSM ditransfer ke software untuk kemudian diolah menjadi braille pada display," ujar Hanif.

Sementara itu rekan Hanif, Kresna menambahkan dalam mentransfer huruf digital menjadi braille prototipe iBlind ini bekerja dengan cepat. Hanya membutuhkan kurang dari 1 detik untuk satu karakter.

"Prototipe ini baru 1 karakter saja, tapi nanti kami akan design tablet dengan 50 karakter sekaligus. Jadi membacanya tidak satu-satu lagi, tapi bisa langsung," tambahnya.

Tak hanya itu, tim mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada juga membuat aplikasi yang dapat mengantisipasi bencana alam.

"Aplikasi itu berbasis visual dan suara yang bisa menampilkan langkah tahapan antisipasi bencana, seperti erupsi gunung berapi, tanah longsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran dan tsunami," kata ketua tim Daniel Oscar Baskoro di Yogyakarta.

3. Pertama di Indonesia, mahasiswa UGM buat robot pramusaji

Robot Pramusaji atau disingkat Ropadas
Empat mahasiswa UGM, yakni; Ardiyan Rofiq, Lutfi Yahya, Rilla Khoirunisa, dan Claricha Audi berhasil menciptakan Robot Pramusaji Cerdas atau disingkat Ropadas.

Rofiq menuturkan, salah satu alasan diciptakannya robot tersebut karena selama ini belum ada yang mengembangkan robot untuk melayani pengunjung restoran. Dia juga menyatakan, robot pramusaji yang dibuatnya pertama di Indonesia.

"Selama ini di luar negeri penemuan teknologi banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, tapi di Indonesia masih jarang," kata Rofiq, Selasa (10/9).


Pihaknya mengaku membutuhkan waktu lima bulan untuk melakukan riset sekaligus membuat satu unit robot. Pengoperasiannya pun tak sulit. Langkah pertama yang harus dilakukan restoran jika ingin menggunakan jasa Ropadas adalah membuat jalur berupa garis hitam pada lantai sebagai jalan robot dari dapur ke meja makan.

"Jadi bentuknya itu kotak seperti meja dan nanti pihak restoran tinggal menyajikan pesanan pengunjung pada nampan robot lalu dioperasikan dengan cara menekan tombol nomor meja pengunjung. Setelah pengunjung mengambil makanannya lantas menekan tombol sesuai instruksi agar Ropadas kembali ke dapur," katanya.

Ropadas memiliki beberapa fitur-fitur pendukung antara lain; modul suara, sensor RTF dan nampan yang dilengkapi bearing. Modul suara dibuat agar robot dapat berinteraksi dengan pelanggan, misalnya mempersilakan mengambil makanan. Selain itu, robot ini dapat berhenti dengan sendirinya apabila ada benda maupun manusia yang ada di depannya, hal ini untuk menghindari tabrakan antara robot dengan manusia.

Sungguh bangga bukan, tentunya kita semua bisa seperti mereka asalkan ada kemauan dan kerja keras pasti semuanya akan terwujud. Ciptakanlah produk inovasi lainnya agar negara kita semakin maju dan terkenal. (sandk, merdeka.com, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga