Nice (dibaca [ni:s]; Bahasa Provençal Niça atau Nissa, Bahasa Italia Nizza) adalah sebuah kota di Perancis Selatan yang terletak di tepian Laut Tengah, antara Marseille dan Genoa, dengan penduduk 933.080 di wilayah metropolitan pada sensus 1999. Kota ini merupakan pusat turis utama dan resort nomor satu di Riviera Prancis - Côte d'Azur.
Truk maut yang sengaja dengan kecepatan tinggi menghantam kumpulan orang menewaskan sedikitnya 84 orang dan melukai puluhan lainnya di Nice, Perancis. Pemimpin sejumlah negara nyatakan solidaritas dengan Perancis.
Tahun ini perayaan Hari Nasional Perancis atau Hari Bastille, 14 Juli, diwarnai syok dan kengerian akibat serangan teror yang terjadi di Nice. Sebuah truk dengan kecepatan tinggi diarahkan menabrak sejumlah orang yang sedang menonton pertunjukan kembang api. Sejauh ini sedikitnya 84 orang tewas, termasuk sejumlah anak, dan 18 dalam kondisi kritis. "Perancis kembali jadi sasaran serangan teror," demikian dinyatakan Presiden Perancis Francois Hollande.
Malam mematikan di Nice, Perancis (antara 14/07 dan 15/07) tertangkap jepretan fotografer AFP, Valery Hache. Sejumlah foto mencekam ini kini tersebar ke sleuruh dunia.
Truk mematikan
Kendaraan mematikan ini yang menabrak kerumunan massa di kota Nice, di selatan Prancis, Laju truk berakhir dengan kaca depan penuh lubang diterjang peluru. Laporan-laporan media menyebutkan, di dalam truk itu terdapat dokumen identitas warga Prancis berusia 31 tahun berlatar belakang Tunisia.
Masyarakat terkejut
Kekacauan terjadi selama berjam-jam setelah serangan. Ketenangan dan rasa aman di Nice, kota turis di pantai Mediterania, terkoyak. Petugas kesehatan berpacu dengan waktu menyelamatkan korban, sementara pemerintah berfokus menyelidiki apa yang terjadi - dan bagaimana hal itu terjadi.
Laporan awal Kamis malam
Tak lama setelah pukul 23:00 waktu setempat, koran lokal Nice, Matin, melaporkan bahwa sebuah truk menyeruduk kerumunan. Selama beberapa jam berikutnya, laporan media dan media sosial menunjukkan adegan mematikan. Pada pukul 01:00 Jumat (15/07) dini hari, jumlah korban tewas sudah mencapai 60 orang. Banyak korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Mereka yang selamat
Mereka yang selamat mengangkat lengan mereka untuk menunjukkan mereka tidak menimbulkan ancaman. Saat ini, polisi yakin pelaku bekerja sendirian. Pihak berwenang telah mengidentifikasi pria yang mengendarai truk itu dan mencari tahu motif serangan.
Malam yang mematikan
Petugas penyelamatan menceritakan gambaran mengerikan dari tempat kejadian. Mereka mmeparakan, bagaimana jalan-jalan dipenuhi dengan mayat korban berlumuran darah.. Banyak korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Kecerian berakhir tragedi
Fotografer Valery Hache tadinyaa berencana untuk mengambil gambar pesta kembang api dan perayaan Hari Bastille. Tapi tak lama setelah kembang api pertama, subjek foto secara drastis berubah.
Tengah dalam peperangan
Awalnya polisi diturunkan untuk mengendalikan situasi, dan tak lama kemudian diambilalih militer. Presiden Perancis Francois Hollande memperpanjang status darurat di Perancis hingga tiga bulan ke depan. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve membuat pernyataan keras: "Kami tengah berperang melawan teroris yang ingin menyerang kami dengan menhalalkan segala cara dan jalan kekerasan.”
Sumber Deutsche Welle (wikipedia)
Truk maut yang sengaja dengan kecepatan tinggi menghantam kumpulan orang menewaskan sedikitnya 84 orang dan melukai puluhan lainnya di Nice, Perancis. Pemimpin sejumlah negara nyatakan solidaritas dengan Perancis.
Tahun ini perayaan Hari Nasional Perancis atau Hari Bastille, 14 Juli, diwarnai syok dan kengerian akibat serangan teror yang terjadi di Nice. Sebuah truk dengan kecepatan tinggi diarahkan menabrak sejumlah orang yang sedang menonton pertunjukan kembang api. Sejauh ini sedikitnya 84 orang tewas, termasuk sejumlah anak, dan 18 dalam kondisi kritis. "Perancis kembali jadi sasaran serangan teror," demikian dinyatakan Presiden Perancis Francois Hollande.
Malam mematikan di Nice, Perancis (antara 14/07 dan 15/07) tertangkap jepretan fotografer AFP, Valery Hache. Sejumlah foto mencekam ini kini tersebar ke sleuruh dunia.
Truk mematikan
Kendaraan mematikan ini yang menabrak kerumunan massa di kota Nice, di selatan Prancis, Laju truk berakhir dengan kaca depan penuh lubang diterjang peluru. Laporan-laporan media menyebutkan, di dalam truk itu terdapat dokumen identitas warga Prancis berusia 31 tahun berlatar belakang Tunisia.
Masyarakat terkejut
Kekacauan terjadi selama berjam-jam setelah serangan. Ketenangan dan rasa aman di Nice, kota turis di pantai Mediterania, terkoyak. Petugas kesehatan berpacu dengan waktu menyelamatkan korban, sementara pemerintah berfokus menyelidiki apa yang terjadi - dan bagaimana hal itu terjadi.
Laporan awal Kamis malam
Tak lama setelah pukul 23:00 waktu setempat, koran lokal Nice, Matin, melaporkan bahwa sebuah truk menyeruduk kerumunan. Selama beberapa jam berikutnya, laporan media dan media sosial menunjukkan adegan mematikan. Pada pukul 01:00 Jumat (15/07) dini hari, jumlah korban tewas sudah mencapai 60 orang. Banyak korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Mereka yang selamat
Mereka yang selamat mengangkat lengan mereka untuk menunjukkan mereka tidak menimbulkan ancaman. Saat ini, polisi yakin pelaku bekerja sendirian. Pihak berwenang telah mengidentifikasi pria yang mengendarai truk itu dan mencari tahu motif serangan.
Malam yang mematikan
Petugas penyelamatan menceritakan gambaran mengerikan dari tempat kejadian. Mereka mmeparakan, bagaimana jalan-jalan dipenuhi dengan mayat korban berlumuran darah.. Banyak korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Kecerian berakhir tragedi
Fotografer Valery Hache tadinyaa berencana untuk mengambil gambar pesta kembang api dan perayaan Hari Bastille. Tapi tak lama setelah kembang api pertama, subjek foto secara drastis berubah.
Tengah dalam peperangan
Awalnya polisi diturunkan untuk mengendalikan situasi, dan tak lama kemudian diambilalih militer. Presiden Perancis Francois Hollande memperpanjang status darurat di Perancis hingga tiga bulan ke depan. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve membuat pernyataan keras: "Kami tengah berperang melawan teroris yang ingin menyerang kami dengan menhalalkan segala cara dan jalan kekerasan.”
Sumber Deutsche Welle (wikipedia)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net