Genius sering juga disalahejakan dengan jenius adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata-rata di bidang intelektual, terutama yang ditunjukkan dalam hasil kerja yang kreatif dan orisinal. Seorang yang genius selalu menunjukkan individualitas dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tapi juga unik dan inovatif. Kata ini juga digunakan untuk orang yang memiliki kepandaian dalam banyak bidang, seperti Goethe atau Da Vinci. Sementara Einstein, genius dalam fisika, tapi tidak dalam bidang lain seperti seni dan literatur.
Seseorang dapat menyandang predikat genius apabila memiliki IQ (intellegence quotient) di atas 140. Walaupun istilah genius kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan kepemilikan bakat istimewa dalam bidang apapun, tapi istilah ini sering diterapkan dengan salah. Seharusnya secara khusus, genius merujuk kepada seseorang dengan kemampuan alami yang istimewa dalam bidang tertentu seperti seni, literatur, musik, atau matematika. Sumber Wikipedia Bahasa Indonesia.
Bagi sobat sanDK yang masih sendiri, Jomblo atau bahasa terkininya bisa juga dibilang Jones (Jomblo Ngenest) bisa merupakan sobat mempunyai IQ diatas rata-rata atau juga bisa dibilang Genius loh kok bisa sih?. Bukan kebetulan semata jika orang-orang jenius terkadang kesulitan menemukan jodoh yang pas bagi dirinya. Dilansir dari situs Higherperspectives dan dikutip dari situs DW Indonesia (05/04/16), inilah faktor-faktormya:
1. Tidak kecil hati
Semua faktor-faktor tadi bukan hal buruk. Cinta memang menyenangkan. Cinta bisa datang dan pergi. Namun yang paling penting diingat adalah, kebahagian bukan ditentukan oleh pasangan, melainkan diri kita sendiri.
2. Penuh Antisipasi
Orang-orang cerdas seringkali amat menyadari ancaman bahaya dalam situasi tertentu, dan termasuk ketika kencan. Mereka berusaha tenang, hati-hati, dan cenderung untuk pasang kuda-kuda untuk melindungi diri mereka sendiri, supaya tak jatuh ke dalam perangkap.
3. Ahli Intimidasi
Ini maksudnya bukan mengintimidasi orang bodoh, melainkan mengintimidasi orang-orang jenius lainnya. Mereka mungkin tidak merasa nyaman menghadapi fakta bahwa ada orang lain yang lebih unggul di bidang kehidupan lain. Salah satu cara mengatasi rasa tidak nyaman itu, adalah dengan nada bicara cenderung intimidatif.
4. Penuh Pertimbangan
Ini bukan sinis. Orang-orang cerdas mengetahui bahwa sebagian hubungan tidak berhasil. Akibatnya, mereka kadang-kadang tak gegabah untuk menjalin hubungan serius dan seolah sulit berkomitmen. Tapi pasangan yang tepat dan pengertian akan memahami itu.
5. Tidak Mau Salah Pilih
Orang jenius tidak minder jika belum dapat pasangan yang cocok. Orang pintar menetapkan prinsip pentingnya mendapat pasangan yang cocok sebagai harga mati. Kalau tak cocok, ya tak perlu dipaksakan.
6. Cenderung terlalu analitis
Orang cerdas tahu, bahwa dalam mencari pasangan, ada hal yang lebih penting ketimbang fisik. Di antaranya cara berpikir. Bisa jadi setiap kalimat yang keluar dari teman kencanpun dianalisis –walaupun kadang kalimat-kalimat itu hanya omong kosong atau asal 'jeplak‘. Orang cerdas banyak berpikir tentang masa depan, memelihara asmara dan terobsesi temukan orang yang tepat.
Source DW Indonesia ap/yf ( higherperspectives)
Seseorang dapat menyandang predikat genius apabila memiliki IQ (intellegence quotient) di atas 140. Walaupun istilah genius kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan kepemilikan bakat istimewa dalam bidang apapun, tapi istilah ini sering diterapkan dengan salah. Seharusnya secara khusus, genius merujuk kepada seseorang dengan kemampuan alami yang istimewa dalam bidang tertentu seperti seni, literatur, musik, atau matematika. Sumber Wikipedia Bahasa Indonesia.
Gambar dari skinnyindonesian24
Bagi sobat sanDK yang masih sendiri, Jomblo atau bahasa terkininya bisa juga dibilang Jones (Jomblo Ngenest) bisa merupakan sobat mempunyai IQ diatas rata-rata atau juga bisa dibilang Genius loh kok bisa sih?. Bukan kebetulan semata jika orang-orang jenius terkadang kesulitan menemukan jodoh yang pas bagi dirinya. Dilansir dari situs Higherperspectives dan dikutip dari situs DW Indonesia (05/04/16), inilah faktor-faktormya:
1. Tidak kecil hati
Semua faktor-faktor tadi bukan hal buruk. Cinta memang menyenangkan. Cinta bisa datang dan pergi. Namun yang paling penting diingat adalah, kebahagian bukan ditentukan oleh pasangan, melainkan diri kita sendiri.
2. Penuh Antisipasi
Orang-orang cerdas seringkali amat menyadari ancaman bahaya dalam situasi tertentu, dan termasuk ketika kencan. Mereka berusaha tenang, hati-hati, dan cenderung untuk pasang kuda-kuda untuk melindungi diri mereka sendiri, supaya tak jatuh ke dalam perangkap.
3. Ahli Intimidasi
Ini maksudnya bukan mengintimidasi orang bodoh, melainkan mengintimidasi orang-orang jenius lainnya. Mereka mungkin tidak merasa nyaman menghadapi fakta bahwa ada orang lain yang lebih unggul di bidang kehidupan lain. Salah satu cara mengatasi rasa tidak nyaman itu, adalah dengan nada bicara cenderung intimidatif.
4. Penuh Pertimbangan
Ini bukan sinis. Orang-orang cerdas mengetahui bahwa sebagian hubungan tidak berhasil. Akibatnya, mereka kadang-kadang tak gegabah untuk menjalin hubungan serius dan seolah sulit berkomitmen. Tapi pasangan yang tepat dan pengertian akan memahami itu.
5. Tidak Mau Salah Pilih
Orang jenius tidak minder jika belum dapat pasangan yang cocok. Orang pintar menetapkan prinsip pentingnya mendapat pasangan yang cocok sebagai harga mati. Kalau tak cocok, ya tak perlu dipaksakan.
6. Cenderung terlalu analitis
Orang cerdas tahu, bahwa dalam mencari pasangan, ada hal yang lebih penting ketimbang fisik. Di antaranya cara berpikir. Bisa jadi setiap kalimat yang keluar dari teman kencanpun dianalisis –walaupun kadang kalimat-kalimat itu hanya omong kosong atau asal 'jeplak‘. Orang cerdas banyak berpikir tentang masa depan, memelihara asmara dan terobsesi temukan orang yang tepat.
Source DW Indonesia ap/yf ( higherperspectives)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net