10 Juli 2018

author photo
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.

Diet Keto sangat dipercaya sekali ampuh dalam hal menurunkan berat badan dalam waktu singkat dan baik untuk penderita diabetes. Tapi dibalik hasilnya yang sangat menjanjikan dan cepat, diet keto bisa mendatangkan efek samping. Mulai dari gangguan pencernaan hingga kodisi ketoasidosis diabetik pada penderita diabetes yang berbahaya.

Diet keto adalah diet dengan cara membatasi konsumsi karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak. Metode ini memanfaatkan kondisi ketosis akibat proses metabolisme tertentu dalam tubuh.

Tubuh mendapatkan energi terutama dari karbohidrat. Namun ketika asupan karbohidrat berkurang, tubuh akan menguraikan lemak yang kemudian diolah menjadi molekul yang disebut keton, untuk diubah menjadi energi. Kondisi inilah yang disebut ketosis, dan bisa terjadi jika asupan karbohidrat sangat rendah, seperti pada aturan diet keto atau jika tidak makan dalam jangka waktu yang lama.


Diet Keto
Efek Samping Diet Keto

Diet keto sudah terbukti mengurangi kejang-kejang pada penderita epilepsi, mengurangi kadar HbA1c pada penderita diabetes tipe 2, membantu menjaga stabilitas mood bagi penderita gangguan bipolar, dan menurunkan kolestrol pada penderita obesitas. Meski demikian, metode ini memancing berbagai kritik terutama karena efek samping diet keto yang antara lain adalah sebagai berikut:

Gejala menyerupai flu

Orang yang baru memulai diet ini mungkin mengalami gejala seperti flu yang meliputi sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Beberapa orang yang menjalani diet keto juga dapat mengalami mual, lemas, kurang konsentrasi, dan sulit tidur.

Bau mulut

Bau mulut merupakan efek samping diet keto yang paling sering terjadi. Bau mulut disebabkan oleh aseton, zat serupa keton yang adalah produk sampingan dari metabolisme lemak. Aroma aseton (seperti cairan pembersih kutek) mungkin tercium di hari-hari awal menjalani diet keto.

Memperparah penyakit ginjal

Diet keto membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak. Diet tinggi protein ini dapat memperberat kerja ginjal yang akhirnya memperparah kondisi sakit ginjal. Beberapa ahli juga berpendapat diet tinggi protein membuat batu ginjal semakin buruk.

Osteoporosis

Diet tinggi protein membuat jumlah kalsium yang terbuang pada saat buang air kecil menjadi lebih banyak. Para ahli berpendapat, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko osteoporosis . Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Gangguan pencernaan

Perubahan pola makan bisa memicu gangguan pencernaan. Pada diet keto, konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang paling sering muncul. Hal ini disebabkan oleh tidak cukupnya konsumsi serat dan air putih. Sebagian orang juga mungkin mengalami diare, meskipun terbilang jarang. Namun yang pasti, Anda akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat.

Kram otot
Orang yang sedang menjalani diet keto juga mungkin mengalami kram otot. Penyebabnya adalah kehilangan mineral dan dehidrasi. Saat menjalani diet keto, asupan protein juga meningkat. Pola makan tinggi protein ini berisiko meningkatkan kadar asam urat dan dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot.

Denyut jantung meningkat

Efek samping diet keto lainnya adalah peningkatan denyut jantung atau jantung berdebar (palpitasi). Dehidrasi dan asupan garam yang rendah menjadi penyebab utama munculnya efek ini.

Ketoasidosis

Ketoasidosis diabetik merupakan kondisi berbahaya ketika kadar keton di dalam darah sangat tinggi dan membuat pH darah turun (menjadi asam). Ketoasidosis diabetik bisa mengakibatkan koma hingga kematian. Orang yang paling berisiko mengalami hal ini adalah penderita diabetes. Gejala ketoasidosis diabetik, yaitu:
  • Sering buang air kecil.
  • Merasa haus atau mulut terasa kering.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri perut.
  • Sesak napas.
  • Lemas, linglung, dan kelelahan.
  • Napas beraroma seperti buah.
Bagi penderita diabetes, jika mendapati gejala-gejala tersebut, segeralah ke rumah sakit untuk mendapat penanganan sedini mungkin.

Cara Meminimalkan Efek Samping Diet Keto

Untuk meminimalkan efek samping diet keto, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan, yaitu:

Banyak minum air putih

Saat menjalani diet keto, imbangi dengan minum air putih minimal dua liter per hari. Hal ini untuk mencegah dehidrasi, terutama di awal diet.

Kurangi karbohidrat secara bertahap

Agar memudahkan transisi, kurangi karbohidrat secara bertahap sebelum benar-benar menjalani diet keto. Hal ini dilakukan agar tubuh Anda terbiasa dengan perubahan metabolisme yang akan terjadi ketika menjalani diet keto.

Menjaga asupan mineral

Memangkas karbohidrat dalam menu diet harian bukan berarti mengabaikan kebutuhan nutrisi lain, termasuk mineral. Penuhi kebutuhan kalium dan magnesium dengan mengonsumsi pisang. Kedua mineral ini dapat mengatasi kram otot.

Mengonsumsi cukup garam

Sejumlah garam berasal dari karbohidrat. Saat asupan karbohidrat berkurang, penuhi kebutuhan garam dengan menambahkannya pada makanan.

Hindari olahraga berat

Saat baru memulai diet, rasa lemas mungkin dirasakan. Oleh karenanya, jangan memaksakan diri untuk berolahraga berat.

Perbanyak serat

Konsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi serat untuk menghindari konstipasi, misalnya biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan sayuran rendah karbohidrat.

Mengingat cukup banyak efek samping diet keto, diet ini tidak disarankan dilakukan dalam jangka panjang, terutama jika tujuan Anda sekadar menurunkan berat badan. Diet keto memang diklaim dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang terbilang singkat. Namun yang berkurang bukanlah lemak ataupun massa otot, melainkan air di dalam tubuh.

Menurunkan berat badan secara sehat tidak hanya mengubah pola makan, tapi juga mengimbanginya dengan olahraga. Untuk mengetahui diet yang sesuai kebutuhan tubuh Anda, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter ahli gizi. Bicarakan juga dengan dokter sebelum menjalani diet keto, agar efek samping diet keto bisa dihindari.

(Ref: wowuniknya.net, alodokter.com, berbagai sumber)

Jumlah 0 komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net

Artikel Berikutya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post

Baca Juga