Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Banyak beragam warna yang terong miliki. Tapi, Terong banyak diketahui banyak orang dan yang sering dikonsumsi adalah yang bewarna ungu yang berbentuk bulat memanjang atau lonjong
Terong Ungu |
Kandungan Nutrisi di Dalam Terong
Banyak kandungan nutrisi bermanfaat pada terong. 100 gram terong memiliki 25 kilokalori dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, potasium, vitamin C, Vitamin B6, zat besi dan magnesium. Selain itu, ada pula kandungan asam klorogenat yang diyakini baik untuk tubuh. Meski begitu, ada kemungkinan terjadinya perubahan kandungan nutrisi terong pada musim tertentu atau karena cara penanamannya.
Beberapa kemungkinan manfaat konsumsi terong antara lain dapat menekan risiko penyakit jantung, mencegah diabetes, meningkatkan energi, serta menjaga kulit dan rambut tetap sehat. Sebuah studi menunjukkan, kaitan asam klorogenat pada terong yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, ada pula manfaat lain seperti antioksidan, antivirus, serta mencegah kanker.
Terong yang rendah kalori dan kaya kandungan serat menjadikannya menu yang tepat untuk menurunkan serta menjaga berat badan. Terong dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Meski memiliki kemungkinan banyak manfaat, ada pula yang mengalami alergi terhadap sayuran terong. Gejala alergi yang dikeluhkan seperti sakit kepala, gatal pada kulit atau rongga mulut, atau pun sakit perut. Keluhan itu umumnya muncul segera setelah mengonsumsi terong, yaitu kurang dari dua jam. Orang yang berisiko mengalami alergi terutama yang memiliki riwayat hipersensitivitas.
Selain itu, konsumsi terong tidak disarankan untuk orang yang memiliki kadar zat besi rendah, karena kandungannya dapat mengikat zat besi dan menghilangkannya dari sel. Konsumsi terong juga disarankan untuk dibatasi pada penderita gangguan ginjal, karena dapat memicu pembentukan batu ginjal.
Cara Mengurangi Rasa Pahit Pada Terong
Saat memilih terong, cermati warna dan teksturnya. Pilih tekstur terong yang padat dan berat saat dipegang, dengan kulit yang masih halus dan berwarna ungu terang. Hindari terong yang warnanya sudah memudar atau lembek.
Rasa asli terong akan sedikit pahit. Untuk mengurangi rasa pahitnya, Anda bisa menaburkan garam setelah terong dipotong-potong. Biarkan sekitar 30 menit agar meresap. Kemudian, singkirkan garam saat akan dimasak. Proses ini juga dapat membuat terong lebih empuk dan tidak terlalu banyak menyerap minyak saat dimasak.
Ada beragam cara mengolah terong yang berasal dari berbagai wilayah di dunia. Beberapa cara memasak yang populer yaitu dengan cara ditumis, digoreng, dipanggang, dibakar, serta direbus.
Misalnya, menyajikan terong sebagai toping piza bersama dengan saus tomat dan keju, atau menumis terong bersama dengan bahan sayur lain. Terong juga dapat dibakar atau dipanggang untuk sajian yang lebih sehat.
Baca Juga: Tips Perawatan Luka Terbuka Yang Benar
Terong merupakan salah satu jenis makanan yang bermanfaat untuk kesehatan dan dapat diolah sesuai selera. Meski demikian, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, jika Anda memiliki riwayat alergi atau kondisi kesehatan tertentu. (diahanggra, alodokter.com)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net