Dangdut memang salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ada stereotipe tertentu terhadap para penikmat musik dangdut.
Apalagi, dangdut koplo -- dalam musik dangdut dengan ciri khas irama yang menghentak dari gendangnya.
Ilustrasi Hard Bass |
Di Rusia, ada pula genre serupa. Musik ini tak hanya populer di dalam negeri, tapi juga di luar negeri -- entah dalam makna yang positif atau sebaliknya. Inilah hard bass!
Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Minggu (25/2/2018), sekumpulan pria Rusia (kadang-kadang ada juga perempuan) memakai tracksuit, sementara wajah mereka disembunyikan di balik topeng atau balaclava (masker ninja).
Mereka berkumpul melingkar dan menari sambil mengikuti irama musik yang sangat keras dengan basslines yang khas dan tempo yang cepat.
Kemungkinan besar, Anda sudah pernah melihat orang-orang Rusia ini, setidaknya dari sebuah video.
Pada tahun 2010-an, aliran musik unik asal Rusia yang disebut hard bass menaklukkan dunia. Namun sebelum itu, hard bass lebih dulu menyentuh hati dan telinga ribuan orang Rusia -- dengan cara yang sangat aneh.
Budaya Rave (Radical Audio Visual Experience)
Dewasa ini, sesuatu yang viral sering kali berasal dari hal-hal yang tak terduga. Kebanyakan orang yang mendadak terkenal atau tingkah lakunya jadi tren di jagat maya tak pernah berpikir atau bahkan berencana jadi populer.
Orang-orang bisa menemukan sesuatu yang mereka anggap lucu atau menarik dan membagi-bagikannya di media sosial sehingga tersebar luas ke seluruh dunia.
Fenomena hard bass pun bermula dari semacam lelucon yang kebablasan. Sebagaimana yang sering terjadi di Rusia, orang-orang kerap kali mengambil sesuatu yang asing dan kemudian dirusiakan sepenuhnya.
Jika ditelusuri, musik hard bass berakar dari pumping house, yaitu genre musik techno dari Barat dengan tempo yang cepat dan bagian bas berirama (Klubbheads adalah contoh bagus untuk jenis musik pumping house). Dari aliran musik ini, muncul beberapa fenomena budaya Rusia yang serius.
Ironisnya, bagi para penemu hard bass, menggabungkan ritme Barat dengan tracksuit atau setelan olahraga yang biasa dikenakan orang-orang gopnik (preman kelas teri) semata-mata hanyalah lelucon yang mengejek.
Seperti yang dikatakan Lenta.ru, gerakan hard bass awalnya ditujukan sebagai ejekan terhadap orang-orang "gopnik rave" yang senang menghadiri pesta-pesta rave (pesta dansa yang diiringi musik berirama cepat dan pertunjukan lampu besar), tapi tak tahu-menahu tentang asal-usul budaya rave.
Begitulah awalnya pada 2010 silam, empat orang pemuda yang tinggal di Saints Peterburg mengunggah sebuah video di YouTube. Dengan video itu, sebetulnya mereka bermaksud mengolok-olok tarian orang-orang gopnik yang menggelikan.
Berikut Videonya :
(Ref: ikhsan, wowuniknya.net, liputan6, RBTH Indonesia, youtube/Benz1209, berbagai sumber)
Jumlah 0 komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Selalu Mengikuti Peraturan. Kunjungi http://bit.ly/KomentarWU untuk mengetahui Kebijakan Komentar WowUniknya.net